”LOS CAFETEROS” MENGUJI ”SAMURAI BIRU”
Grup H Piala Dunia 2018 yang berisi Polandia, Kolombia, Senegal, dan Jepang amat mungkin dianggap kelompok anak bawang. Namun, duel antara tim-tim yang belum pernah juara Piala Dunia itu boleh jadi menghadirkan kejutan. Salah satu yang siap mengentak adalah laga Jepang kontra Kolombia.
SARANSK, SENIN Jepang akan melawan Kolombia di Mordovia Arena, Saransk, Rusia, Selasa (19/6/2018) pukul 19.00 WIB. Itulah pertemuan keempat kedua tim berbeda benua tersebut. Catatan tiga laga terdahulu, skuad ”Samurai Biru” selalu menyerah di hadapan ”Los Cafeteros”.
Pertarungan terakhir mereka terjadi di laga ketiga penyisihan Grup C Piala Dunia 2014. Laga di Arena Pantanal, Cuiaba, Brasil, itu berakhir dengan skor 4-1 untuk keunggulan Kolombia.
Gol kemenangan Kolombia disumbang oleh Juan Cuadrado (penalti), James Rodriguez, dan dua gol Jackson Martinez. Adapun gol tunggal Jepang datang dari sundulan Shinji Okazaki.
Di Rusia, Kolombia yang tetap ditangani Jose Pekerman itu turun dengan kekuatan yang tidak jauh berbeda dibandingkan empat tahun lalu di Brasil. David Ospina masih kiper utama dan Cristian Zapata memimpin barisan belakang.
Sektor tengah menjadi arena kerja sama duet gelandang Cuadrado dan Rodriguez. Pada lini depan, Kolombia tentu berharap banyak kepada Radamel Falcao yang pada edisi 2014 absen karena cedera.
”Mencetak gol di Piala Dunia adalah impian setiap pemain dan saya akan mewujudkannya,” ujar Falcao, yang dijuluki ”Si Macan” oleh fans. Jepang akan dibuatnya menderita seperti empat tahun lalu di Brasil.
Sementara Jepang tidak jauh berbeda dengan Kolombia. Jepang masih mengandalkan veteran Brasil untuk bertarung kembali di Rusia. Perbedaannya, Jepang berangkat dipimpin pelatih baru, Akira Nishino.
Posisi kiper utama mungkin belum akan lepas dari tangan Eiji Kawashima. Bek senior Yuto Nagatomo memimpin barisan pertahanan. Sektor tengah pun diperkirakan masih bertumpu pada duet Keisuke Honda dan Shinji Kagawa.
Okazaki yang sudah senior masih diharapkan tetap tajam atau perannya bisa digantikan oleh penyerang muda Yosninori Muto atau Yuya Osako.
”Kami akan mencoba sekeras mungkin membalas kekalahan di Brasil. Kami ingin membalas kepercayaan pendukung meski sulit karena kami belum pernah bisa mengalahkan mereka,” kata bek Maya Yoshida.
Kekompakannya bermain dengan Nagatomo bakal diuji malam ini. Sejauh mana mereka bertahan dari gempuran Kolombia yang dianggap lebih kuat dengan kembalinya Falcao.
Adu strategi
Di sisi pelatih, laga nanti jelas menjadi ujian bagi Pekerman dan Nishino yang relatif menyukai formasi 4-2-3-1. Jika mereka turun dengan model strategi yang sama, hasil laga akan ditentukan kualitas para pemain.
Pekerman boleh jadi dianggap lebih unggul daripada Nishino dalam hal pengalaman membawa timnas ke turnamen besar.
Bersama Pekerman, Kolombia sampai perempat final Piala Dunia 2014 dan Piala Amerika 2015 lalu menjadi juara ketiga di Piala Amerika Centenario 2016.
Di Piala Dunia 2014, capaian Pekerman cukup impresif, yakni membawa Kolombia juara Grup C secara sempurna. Skuad tersebut menang 3-0 atas Yunani, Pantai Gading (2-1), dan Jepang (4-1). Pada babak 16 besar, mereka mengempaskan tetangga Uruguay 2-0, sebelum kalah 1-2 dari tuan rumah Brasil.
”Jepang yang sekarang tentu sudah berubah. Kami tidak bisa dan tidak boleh meremehkan lawan,” kata Pekerman.
Adapun Nishino menilai timnya mungkin dianggap yang terlemah di Grup H. Namun, Jepang tetap ingin membuat kejutan dan pantang menyerah. ”Pemain harus mampu membuktikan diri layak membela nama negara. Kami sudah berada di sini dan siap bertarung mati-matian,” katanya dengan bersemangat.
Nishino dipercaya memimpin Jepang sejak Mei 2018. Ia baru tiga kali membawa Jepang di laga persahabatan internasional. Hasilnya, kalah 0-2 dari Ghana dan Swiss, tetapi menang 4-2 atas Paraguay.
Keraguan
Menjelang laga, Kolombia masih berpacu dengan waktu untuk memulihkan Rodriguez. Gelandang Bayern Munchen ini adalah kunci sekaligus pencetak gol terbanyak empat tahun lalu di Brasil. Perannya meloloskan Kolombia ke Rusia juga penting dengan sumbangan 6 gol dan 4 asis.
Jika Rodriguez belum bisa diturunkan kontra Jepang, Pekerman harus segera menentukan pengganti tandem Cuadrado di sektor tengah itu. Sejauh ini, gelandang Wilmar Barrios juga diragukan bisa tampil. Pekerman masih menunggu Barrios dalam kondisi bugar.
Meski kekuatan Kolombia pincang dengan ketidakhadiran Rodriguez, mantan Pelatih Jepang Philippe Troussier menilai, ”Samurai Biru” tetap akan kesulitan. Lawan-lawan di Grup H dianggap terlalu tangguh bagi tim Asia itu.
”Meski mereka dilatih oleh Jose Mourinho atau Arsene Wenger, Jepang akan tetap kesulitan lolos ke babak 16 besar,” kata Troussier.
Namun, kapten Jepang, Makoto Hasebe, berpendapat lain. Ia membakar semangat rekan-rekannya untuk tidak gentar. Kolombia, Polandia, dan Senegal adalah lawan amat kuat.
”Toh, mereka bukan juara bertahan, Jerman. Kami masih punya kesempatan untuk melangkah seperti ketika mengalahkan Paraguay di laga persahabatan,” ujarnya.
(AFP/REUTERS/fifa.com/BRO)