JAKARTA, KOMPAS Tim taekwondo Indonesia untuk Asian Games 2018 bersiap ke negeri asal olahraga taekwondo, Korea Selatan, pada Rabu (20/6/2018). Mereka berencana melakukan pematangan persiapan di ”Negeri Ginseng” itu selama kurang lebih satu bulan, yakni dari 20 Juni hingga 25 Juli. Asian Games Jakarta-Palembang 2018 akan berlangsung pada 18 Agustus-2 September.
Pelatih tim taekwondo Indonesia, Taufik Krisna, saat ditemui di GOR C ibubur, Jakarta Timur, Senin (18/6/2018), mengatakan, sebenarnya pelatnas taekwondo sudah memulai pemusatan latihan di Korea Selatan (Korsel) sejak awal April hingga akhir Mei.
Meski demikian, setelah ikut Kejuaraan Taekwondo Asia 2018 di Vietnam pada 26-28 Mei lalu, hanya enam atlet disiplin poomsae (jurus) yang tetap melanjutkan program latihan di Korsel. Adapun 12 atlet lainnya (10 atlet kyorugi atau tarung dan 2 atlet poomsae) pulang ke Indonesia. Mereka akan berangkat ke Korsel pada Rabu pekan ini.
Korsel dipilih karena memiliki banyak atlet taekwondo kompetitif yang bisa menjadi lawan bertanding. Jika hanya di Indonesia, atlet nasional minim lawan bertanding yang setara dan beragam. Di sisi lain, di Korsel akan ada dua kejuaraan bergengsi yang bisa diikuti para atlet pelatnas, yakni World University Games di Pohang, pada 10-14 Juli dan Kejuaraan Korea Selatan Terbuka di Jeju, 18-24 Juli. Kejuaraan itu akan diikuti para atlet taekwondo terbaik dunia, termasuk dari negara peserta Asian Games.
”Kejuaraan-kejuaraan itu akan menjadi bahan evaluasi atlet. Semua kesalahan yang masih terjadi diperbaiki dan dilihat hasil perbaikannya di kejuaraan-kejuaraan tersebut. Apabila masih ada kekurangan, kami akan benahi selama 26 Juli hingga jelang pertandingan taekwondo di Asian Games,” ujar Taufik.
Kepercayaan diri tinggi
Taufik menuturkan, kepercayaan diri tim taekwondo sedang meningkat. Pasalnya, Indonesia mendapatkan hasil cukup positif di Kejuaraan Taekwondo Asia 2018, yakni masuk 10 besar dengan raihan satu emas di nomor poomsae dan tiga perunggu (dua di poomsae dan satu di kyorugi). Padahal, lawan yang dihadapi Indonesia adalah atlet-atlet kelas Olimpiade, seperti atlet Korsel, China, hingga Thailand.
”Prestasi atlet poomsae kita cenderung stabil di tingkat yang tinggi, sedangkan atlet kyorugi terus meningkat dalam beberapa tahun ini. Hal itu diharapkan bisa menjadi penyemangat untuk meraih minimal satu emas saat Asian Games nanti,” ujar Taufik.
Atlet taekwondo nomor kyorugi, Mariska Halinda, menyampaikan, para atlet siap tempur menghadapi Asian Games. Mereka menargetkan hasil optimal, terutama emas. (DRI)