ROSTOV-ON-DON, SENIN Ujian akan tertuju pada dua lini vital dalam laga kedua Grup A Piala Dunia 2018 antara Uruguay versus Arab Saudi di Stadion Rostov Arena, Rusia, Rabu (20/6/2018) pukul 22.00 WIB. Uruguay diuji dari lini penyerangan dan Arab Saudi dari lini pertahanan.
Uruguay berada di atas angin. Mereka mengantongi tiga poin setelah menang tipis 1-0 pada laga pembuka melawan Mesir. Kemenangan atas Arab Saudi akan memuluskan langkah skuad ”La Celeste” menuju 16 besar.
Namun, tanda tanya tertuju pada lini depan Uruguay. Duet penyerang Edinson Cavani dan Luis Suarez tampil buruk saat menghadapi Mesir.
Tidak terlihat kecemerlangan penyerang asal Paris Saint-Germain dan Barcelona yang total mencetak 15 dari 32 gol Uruguay pada babak kualifikasi Piala Dunia itu. Justru nasib La Celeste diselamatkan oleh bek Atletico Madrid, Jose Gimenez, lewat sundulan pada penghujung laga.
Namun, Pelatih Uruguay Oscar Tabarez tak khawatir dengan penampilan lini serangnya. ”Saya telah melihat Lionel Messi, Pele, Maradona, dan pemain hebat lainnya tidak bermain maksimal dalam laga, ini bukan dosa,” ucapnya.
Bahkan, Tabarez memberikan pujian. Dalam kondisi buruk, duet itu mampu menghasilkan sejumlah peluang. Namun, peluang itu berhasil digagalkan kiper Mesir, Mohamed El Shenawy.
Taji Cavani dan Suarez akan kembali diuji pada laga melawan Arab Saudi. Di atas kertas, duet itu mampu mengobrak-abrik pertahanan Arab Saudi yang luluh lantak setelah dibantai Rusia lima gol tanpa balas.
Pulang
Sementara itu, Arab Saudi perlu berbenah dalam pertahanan. Secara kemampuan, kualitas penyerang Uruguay lebih baik dari Rusia.
Pengalaman pahit dari Rusia bisa menjadi modal pasukan ”Elang Hijau”. Saat itu, skuad asuhan Juan Antonio Pizzi tersebut dengan naifnya bermain terbuka melawan tim tuan rumah.
Meski sempat menguasai bola lebih banyak, Elang Hijau kehilangan kepercayaan diri setelah kebobolan pada menit ke-12. Akibatnya, gawang mereka menjadi lumbung gol lawan.
”Permainan ini seharusnya tidak menjadi acuan. Kami tidak bermain seperti yang kami rencanakan. Kami harus berpikir positif dan mulai memikirkan pertandingan selanjutnya,” kata Pizzi seusai laga perdana.
Pelatih yang mengantar Cile menjuarai Piala Amerika Centenario 2016 itu dapat kembali menggunakan strateginya saat kalah tipis 1-2 melawan Jerman pada laga persahabatan sebelum Piala Dunia.
Saat itu, Arab Saudi lebih banyak menunggu di barisan pertahanan. Hal itu membuat juara dunia Jerman kerepotan saat menghadapi kecepatan serangan balik Elang Hijau.
Laga melawan Uruguay menjadi penentu bagi Arab Saudi. Mereka harus pulang bila kalah dari La Celeste. Terakhir kali Arab Saudi lolos dari penyisihan grup adalah saat Piala Dunia 1994. (AP/REUTERS/KEL)