KAZAN, SELASA Iran dan Spanyol berebut peluang kebangkitan di Piala Dunia 2018, Kamis (21/6/2018) pukul 01.00 WIB di Kazan Arena, Kazan, Rusia. Iran bermodal 3 poin setelah menang 1-0 atas Maroko dengan bantuan gol bunuh diri di laga perdana penyisihan Grup B. Modal Spanyol cekak dengan 1 poin karena imbang 3-3 dengan Portugal di derbi Iberia edisi ke-37.
Laga kedua penyisihan Grup B di stadion berkapasitas hampir 43.000 kursi itu sangat krusial bagi kedua tim untuk melangkah lebih jauh di turnamen sepak bola terakbar ini. Spanyol yang baru diguncang pemecatan Pelatih Julen Lopetegui, dan kini dilatih oleh Fernando Hierro, diyakini akan tampil habis-habisan. Mereka akan fokus membenahi antisipasi serangan balik dan ancaman dari bola mati.
Hasil seri bukan pilihan, apalagi kalah. Mereka tidak ingin mengulang nestapa empat tahun lalu di Brasil. Waktu itu, Sergio Ramos dan kawan-kawan hancur lebur di fase grup dan harus pulang lebih awal. Itu kejutan besar karena mereka adalah juara edisi 2010.
”Laga melawan Iran akan menentukan langkah kami di sini,” kata gelandang Spanyol, Isco.
”La Furia Roja” perlu segera melupakan hasil seri dengan Portugal, dan juga berbenah diri. Tiga gol Cristiano Ronaldo di laga itu menguak celah di pertahanan Spanyol saat diserang balik, juga dalam antisipasi bola mati. Iran memang tidak memiliki pemain sekelas Ronaldo yang mampu mencetak gol dengan berbagai cara dan kondisi. Tetapi, Iran yang dilatih Carlos Queiroz memiliki pola serangan balik yang berbahaya.
”Untuk memenangi laga nanti, kami harus bisa mencetak gol sejak menit awal. Tentu tak mudah,” kata Isco.
Spanyol akan kembali membutuhkan ketajaman penyerang Diego Costa untuk melumpuhkan ”Singa Mesopotamia”, julukan Iran. Costa mencetak dua dari tiga gol Spanyol di laga kontra Portugal.
Melawan Iran, Hierro diyakini tidak akan merombak formasi pemain dari laga kontra Portugal. Kreativitas serangan di sektor tengah bisa tetap mengandalkan Isco bersama Andres Iniesta dan David Silva. Iniesta dan Silva sangat berpengalaman di laga-laga krusial. Ketenangan mereka diharapkan membuka jalan gol bagi Costa.
Sementara itu, benteng pertahanan masih dipercayakan kepada Sergio Ramos dan Gerard Pique. Mereka dituntut lebih jeli mengantisipasi serangan balik Iran. Mereka akan menghadapi kecepatan dan kelincahan Sardar Azmoun.
”Mereka harus tetap bermain sebagai tim, lebih menguasai bola, dan bergerak cepat mencetak gol,” kata Hierro.
Serangan Spanyol akan menjadi teror bagi bek-bek Iran. Apalagi, mereka kini kehilangan bek tengah Rouzbeh Cheshmi yang cedera saat latihan dan harus absen selama empat pekan. Posisinya kemungkinan akan ditempati Mohammad Reza Khanzadeh untuk berpasangan dengan Morteza Pouraliganji.
Ini laga sulit, apalagi Iran tak pernah menang melawan tim-tim Eropa di Piala Dunia. ”Jika laga kontra Maroko adalah final Piala Dunia, lawan Spanyol bakal menjadi final piala sejagat,” ujar Quieros. (AFP/BRO)