Kendati Belgia dan Inggris menang di laga pembuka, bukan berarti keduanya bisa lolos begitu saja dari Grup G. Pasalnya, Panama dan Tunisia menunjukkan potensi membuat kejutan di fase grup.
VOLGOGRAD, SELASA Belgia dan Inggris boleh bergembira setelah meraih poin penuh pada laga perdana mereka di Grup G Piala Dunia 2018. Namun, dengan kemenangan itu, bukan berarti mereka bisa melenggang mulus lolos dari grup tersebut. Walaupun kalah, Panama dan Tunisia menunjukkan permainan yang menjanjikan. Peluang kedua negara yang tak diunggulkan itu belum tertutup. Mereka masih bisa membuat kejutan di dua laga sisa penyisihan grup.
Belgia menang 3-0 atas Panama di Stadion Fisht, Sochi, Senin (18/6/2018) malam waktu Indonesia, sedangkan Inggris menang 2-1 atas Tunisia di Volgograd Arena, Volgograd, Selasa (19/6/2018) dini hari waktu Indonesia. Namun, dua negara yang menjadi unggulan Grup G itu tidak menang mudah.
Skuad ”Setan Merah” yang bertabur bintang mendapatkan perlawanan sengit dari Panama yang notabene tim debutan di Piala Dunia. Sepanjang babak pertama, anak-anak asuh Pelatih Roberto Martinez itu tampak kesulitan menembus pertahanan Panama. Sebaliknya, walaupun tampak masih ”demam panggung”, Panama beberapa kali bisa menembus pertahanan Belgia.
Eden Hazard dan kawan-kawan baru bisa bermain lepas di babak kedua. Mereka akhirnya membobol gawang tim berjuluk ”Pasukan Kanal” itu pada menit ke-47 lewat Dries Mertens sebelum hadir dua gol susulan di menit ke-69 dan ke-75 oleh Romelu Lukaku.
Secara skor dan statistik keseluruhan, Belgia memang unggul dari Panama. Namun, potensi Panama mengejutkan masih ada. Terbukti, dari statistik, skuad asuhan Hernan Dario Gomez itu bisa melesatkan dua kali tembakan ke arah gawang dari enam tendangan.
Itu membuktikan Panama sebenarnya mampu bersaing dengan para pemain elite dunia. Hanya saja, tim berkostum putih-putih itu sepertinya belum percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki. Maklum saja, ini kesempatan perdana Panama berlaga di kejuaraan sepak bola paling akbar sedunia tersebut.
Martinez mengakui, timnya kesulitan menghadapi Panama. Bahkan, di babak pertama, Hazard dan kawan-kawan cenderung frustrasi. ”Tidak ada pertandingan mudah di Piala Dunia. Anda harus bekerja keras sepanjang 90 menit pertandingan,” ujarnya dikutip FIFA.
Bila saja Roman Torres dan kawan-kawan bisa bermain lebih lepas di dua laga sisa, yakni melawan Inggris pada 24 Juni dan Tunisia pada 29 Juni, tak menutup kemungkinan tim asal Amerika Tengah itu bisa lolos dari penyisihan grup. Apalagi, Inggris tak terlalu spesial di laga perdana. Di atas kertas, Panama dan Tunisia memiliki cara bermain dan potensi yang tak jauh berbeda.
Tunisia punya asa
Setali tiga uang, Inggris juga menang dengan susah payah atas Tunisia. Walaupun tampak bermain cepat di awal laga dan memiliki banyak peluang, skuad Inggris tak efektif dalam memaksimalkan peluang. Sementara itu, Tunisia secara perlahan bisa mengimbangi Inggris sejak pertengahan babak pertama hingga akhir pertandingan.
Terbukti, setelah tim ”Tiga Singa” unggul lebih dahulu lewat gol Harry Kane di menit ke-11, Tunisia langsung bermain lepas dan berhasil membuat gol balasan dari titik putih di menit ke-35 lewat sepakan Ferjani Sassi. Pada akhirnya, Inggris beruntung bisa mencuri gol kemenangan lewat sundulan Kane di menit ke-90+1 .
Walaupun tak banyak membuat peluang, secara statistik pun permainan kedua tim imbang. Perbandingan penguasaan bola Tunisia dan Inggris hanya 41:59 persen. Itu menandakan tim berjuluk ”Elang dari Carthago” itu sebenarnya punya asa untuk mengimbangi permainan tim-tim yang lebih diunggulkan dari mereka. Jika saja bermain lebih rapi dan spartan, tak tertutup kemungkinan mereka bisa menang di dua laga sisa, yakni menghadapi Belgia pada 23 Juni dan Panama pada 29 Juni.
Pelatih Tunisia Nabil Maaloul pun menunjukkan optimisme dalam menatap dua laga selanjutnya. ”Kami sudah bermain cukup baik melawan tim yang kuat. Bila saja bisa imbang, itu sangat baik untuk kami. Mudah-mudahan kami bisa menunjukkan tingkat permainan lebih baik di dua laga sisa,” ujarnya.
Jika tak mampu lolos, Panama dan Tunisia tentu akan menjadi batu sandungan bagi Belgia maupun Inggris yang mengincar juara grup. Lolos sebagai juara grup sangat berarti untuk menantap persaingan lebih ”ringan” di babak gugur. (AFP/REUTERS/DRI)