Bek tengah Kolombia, Andres Escobar, mencoba menghalau operan gelandang Amerika Serikat, John Harkes. Upaya Escobar ternyata blunder. Maksud hati memblokir, apa daya bola malah meluncur ke gawang sendiri. Sementara kiper Kolombia, Oscar Cordoba, telanjur menjatuhkan diri ke sisi kiri gawang untuk mengantisipasi umpan tersebut.
Gol bunuh diri itu terjadi pada penyisihan Grup A Piala Dunia 1994 di AS. Escobar hanya bisa terkapar lalu duduk seraya termangu. Gol tersebut mengawali kekalahan timnya. Pada laga penentuan bagi nasib Kolombia itu, AS akhirnya menang 2-1.
Kolombia pun memastikan diri tersingkir setelah pada laga pertama juga kalah 1-3 dari Romania. Meski pada pertandingan terakhir menang 2-0 atas Swiss, poin Kolombia tak cukup untuk mengangkat posisi mereka dari dasar klasemen Grup A.
Seusai pertandingan di Stadion Rose Bowl, Pasadena, California, pada 22 Juni 1994, itu, nasib buruk membuntuti Kolombia. Selain angkat koper dari AS, tragedi juga menimpa Escobar setelah kembali ke negerinya.
Pada 1 Juli 1994 malam, Escobar mengajak kawan-kawannya bertemu di sebuah bar di Medellin, Kolombia. Setelah mereka berpisah, Escobar pergi sendiri dan singgah di luar sebuah klub malam. Jam sudah menunjukkan sekitar pukul 03.00 saat tiga pria mendatangi Escobar lalu mereka cekcok.
Adu mulut berakhir ketika salah seorang pria itu menghabisi nyawa Escobar. Senjata api menyalak dan beberapa timah panas bersarang di tubuh pemuda malang itu. Para pria yang bertengkar dengan Escobar melarikan diri dan membiarkan Escobar tergeletak.
Escobar adalah pemain sepak bola yang dicintai rakyat Kolombia. Tewasnya Escobar menjadi tragedi, tak hanya untuk Kolombia, tetapi juga sepak bola dunia. (BAY)