EKATERINBURG, RABU Peru berusaha membuka harapan baru saat melawan Perancis pada laga kedua Grup C Piala Dunia 2018 di Ekaterinburg Arena, Ekaterinburg, Rusia, Kamis (21/6/2018) pukul 22.00 WIB. Kekalahan 0-1 dari Denmark pada laga pertama membuat skuad ”Los Incas” bakal bertarung mati-matian demi merebut kemenangan dan menghidupkan peluangnya lolos ke babak 16 besar.
”Perancis bukan mustahil untuk dikalahkan, tidak ada yang mustahil. Kami memiliki banyak pemain bagus. Kami tidak kalah dibanding tim-tim lain. Kami akan bekerja keras untuk mewujudkannya,” kata Wilder Cartagena, gelandang Peru, Rabu (20/6), dikutip Efe.com.
Peru kembali ke Piala Dunia setelah 36 tahun absen. Los Incas jelas tidak mau membuang kesempatan ini dengan menyerah kepada Perancis.
Peru harus menang, atau setidaknya imbang, untuk menjaga peluang lolos ke perdelapan final. Dengan penampilan yang cantik saat babak kualifikasi, pada beberapa laga uji coba, dan saat melawan Denmark, Peru memiliki peluang untuk mewujudkan harapannya.
Pada laga uji coba, Peru mampu mengalahkan tim Eropa, seperti Eslandia dan Skotlandia, serta menahan imbang Swedia.
Untuk mewujudkan mimpi Peru, Pelatih Ricardo Gareca diperkirakan bakal memainkan mesin gol Paolo Guerrero sejak awal laga. Guerrero bakal dipasang menjadi ujung tombak pada formasi 4-2-3-1 pada laga melawan Perancis.
Keberadaan Guerrero sangat penting karena terbukti serangan Peru saat melawan Denmark seperti tombak yang tumpul tanpa kehadirannya. Banyak skema serangan yang disusun, tetapi penyelesaian akhirnya sangat lemah.
”Laga itu bakal ketat. Kami tahu kualitas mereka, tetapi ini sebelas melawan sebelas. Tidak ada tim favorit di Piala Dunia ini. Itu sudah terbukti,” kata Luis Advincula, bek Peru.
Peru bakal semakin agresif karena sekitar 10.000 warga Peru datang ke Rusia untuk mendukung tim kesayangan mereka.
Dari kubu Perancis, kemenangan 2-1 atas Australia belum menggambarkan kekuatan ”Les Bleus” yang sebenarnya. Meskipun bertabur pemain bintang di semua lini, kerja sama antarpemain Perancis belum maksimal. Banyak umpan yang tidak akurat atau mudah dipotong dan banyak skema serangan yang tidak berjalan sesuai rencana.
Pelatih Perancis Didier Deschamps diperkirakan tetap memainkan formasi 4-3-3 untuk menekan pertahanan Peru. Perancis bertekad merebut kemenangan demi mengunci tiket ke babak 16 besar.
Trisula Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe akan kembali dipercaya untuk mencetak gol bagi Perancis. Namun, barisan gelandang dan bek sayap skuad ”Ayam Jantan” perlu lebih kreatif untuk memasok bola bagi ketiganya.
Saat menghadapi Australia, macetnya pasokan bola menyulitkan trisula Perancis membuat peluang dan mencetak gol. Jika Peru bermain menyerang dan pertahanannya terbuka, Paul Pogba, N’Golo Kante, dan Thomas Lemar berpeluang memasok bola lebih banyak ke barisan penyerang dan turut mencetak gol.
”Saya akan memiliki 11 pemain melawan Peru. Mungkin sama, mungkin berbeda (dengan laga sebelumnya), tetapi tiga penyerang bermain seperti seharusnya,” kata Deschamps.
Deschamps mewaspadai Peru karena Perancis pernah kalah dari tim Amerika Selatan, Kolombia, saat uji coba. ”Kami melawan Kolombia, Maret lalu, dan mereka bermain agresif dan memiliki banyak pemain bagus,” ujarnya.(REUTERS/AP/ECA)