BANYUWANGI, KOMPAS — Dalam gelaran Piala Dunia 2018, Bupati Banyuwangi menjagokan Perancis sebagai juara. Namun, ia juga berharap timnas Jepang sebagai wakil Asia dapat menorehkan prestasi terbaik.
”Saya dukung Perancis karena di sana punya sejarah pemain hebat yang terlatih. Mudah-mudahan bisa menang,” ujar Anas. Timnas asuhan Didier Deschamps tersebut memang pernah menorehkan prestasi sebagai tim nasional terbaik sedunia pada tahun 1988.
Selain menjagokan Perancis, Anas juga berharap Jepang bisa terus maju ke babak selanjutnya untuk mewakili Asia. ”Mudah-mudahan Jepang bisa mewakili Asia bertahan sampai babak berikutnya di fase gugur,” harapnya.
Tak hanya menikmati pertandingan, Anas juga menilai gelaran Piala Dunia 2018 dapat memberikan banyak pelajaran. Hal itu ia sampaikan sebagai reaksi atas kekalahan tim ”Tango” Argentina dari Kroasia 0-3.
Menurut Anas, Kroasia menang akibat teamwork yang lebih baik. Berbeda dengan Argentina yang mengandalkan one man show lewat pemain bintang mereka, Lionel Messi.
”Banyak yang menjagokan Argentina menang atas Kroasia. Tapi justru sebaliknya, Argentina tersungkur dengan skor telak. Ini menunjukkan teamwork lebih penting dari sekadar one man show. Buktinya, Lionel Messi tidak berkutik menghadapi Kroasia,” kata Anas.
Pun demikian dengan Mesir yang diperkuat pemain bintang dan terbaik Liga Inggris, Mohamed Salah. Mesir juga harus terseok-seok di babak penyisihan karena kalah di dua pertandingan awal mereka. Salah tidak berkutik karena timnya tidak solid.
”Dari sini bola mengajarkan kepada kita, individu tidak bisa hebat tanpa tim yang hebat. Pelajaran dari bola yang menarik adalah seorang bintang seperti Messi dan Salah tidak dapat berkutik begitu tim mereka tidak solid,” ujar Anas.
Anas belajar bahwa negara atau daerah perlu dibangun oleh tim yang kuat. Oleh karena itu, bagi Anas, kerja tim itu penting, birokrasi dan teamwork patut dijaga dan dibangun.
Kendati menyayangkan penampilan Salah, Anas tetap mengidolakan sosoknya yang sangat religius. Jika bintang sepak bola pada umumnya kerap hidup glamor, berbeda dengan pemain Liverpool ini.
Saat di luar arena, pemain 26 tahun ini terkenal sangat rajin beribadah ke masjid. Inilah yang membuat para kawula muda di Inggris sangat menggandrungi sosok Salah.