Persiapan atlet di pemusatan latihan nasional terus dilakukan sejumlah cabang. Proses pembangunan arena untuk Asian Games 2018 yang belum selesai juga terus dikebut.
JAKARTA, KOMPAS Tiga pebalap sepeda BMX putra di pemusatan latihan nasional, Toni Syarifudin, Rio Akbar, dan I Gusti Bagus Saputra, Kamis (21/6/2018), bersaing ketat dalam seleksi tahap akhir untuk penentuan atlet yang akan ikut Asian Games 2018. Dari tiga pebalap itu akan dipilih dua orang yang akan mewakili Indonesia di Asian Games 2018.
Dalam seleksi yang digelar di Sirkuit BMX Rawamangun, Jakarta, Toni mampu memenangi balapan pertama. Ia juga memecahkan catatan waktu tercepat di sirkuit itu, dari sebelumnya 35,05 detik menjadi 34,90 detik, Namun, pada balapan kedua dan ketiga, Toni yang pernah mewakili Indonesia di Olimpiade 2016 itu kalah cepat dari Bagus.
Dari perhitungan pengumpulan poin, Bagus menjadi yang teratas, sedangkan Toni mengoleksi poin yang sama dengan Rio.
”Dari catatan waktu, Toni memang berhasil memecahkan rekornya di sana. Cuma, stamina dia sekarang ini memang sedang jelek banget, makanya waktu balapan kedua dan ketiga, dia ketinggalan. Bahkan di balapan ketiga, Toni hampir jatuh. Kami akan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memutuskan dua pebalap utama yang terpilih,” kata Pelatih Kepala tim Balap Sepeda Indonesia Dadang Haries Purnomo.
Melihat ketatnya persaingan di antara ketiga pebalap itu, PB ISSI tengah mengupayakan agar ketiganya itu bisa didaftarkan di Asian Games dengan salah satunya sebagai cadangan. ”Kalau di Olimpiade, aturannya memang bisa mendaftarkan juga pebalap cadangan. Untuk Asian Games ini, kita masih belum tahu aturannya seperti apa, tetapi kami mengharapkan aturannya mengacu juga ke Olimpiade. Jadi kalaupun nanti sudah diputuskan siapa dua pebalap yang didaftarkan untuk Asian Games 2018, pebalap ketiga tetap harus siap sebagai cadangan bilamana ada pebalap utama kita yang tidak bisa berlaga di Asian Games nanti,” kata Dadang.
Kekurangan dana
Dari cabang sambo, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PB Persambi) Krisna Bayu menyatakan, pelatnas yang diikuti delapan atlet sambo masih menghadapi persoalan kekurangan dana Rp 1,5 miliar. Masalah ini sudah disampaikan ke Kemenpora sebelum Lebaran, tetapi belum direspons.
Saat ini, kedelapan atlet berikut pelatih yang mendampingi tengah menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan hingga pertengahan Juli nanti. Dari sana, tim akan bertolak ke Kosovo dan Vladivostok di Rusia untuk menjalani pemusatan latihan dan uji tanding.
”Kalau hingga akhir bulan ini tak ada jawaban dari pemerintah, tentu rencana ke Rusia harus kami batalkan,” kata Bayu.
Sementara itu, tim nasional bola tangan putra tengah menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan. Tim yang direncanakan berada di sana selama sebulan juga akan mengikuti uji tanding pada kejuaraan internasional guna mematangkan teknik dan mental pemain. Sementara tim putri yang kini berlatih di Bandung, Jawa Barat, dalam waktu dekat akan menjalani pemusatan latihan di Vietnam.
Hampir rampung
Dari persiapan penyelenggaraan Asian Games, pembangunan arena bisbol di Rawamangun, Jakarta Timur, hampir rampung. Saat ini, pekerja tengah menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung, seperti tribune penonton dan ruang ganti atlet.
Pembangunan arena bisbol merupakan pekerjaan tambahan menjelang Asian Games 2018. Semula Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) menyediakan tempat di bekas lapangan tenis di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ketua Umum PB Perbasasi Andika Monoarfa menyatakan, arena baru ini dibangun dengan standar internasional. Arena yang dapat menampung sekitar 1.300 penonton itu ditargetkan selesai sepenuhnya pada Juli mendatang. (OKI/NIC/IND/DNA)