Korsel Hidupkan Secercah Asa
Korea Selatan memikul beban berat saat melawan Meksiko di laga kedua Grup F. Ini laga hidup mati bagi ”Kesatria Taeguk” karena dua kekalahan akan mengantar mereka ke pintu keluar dari Rusia. Sementara Meksiko yang dalam kepercayaan diri tinggi bertekad terus mengibarkan bendera El Tri.
ROSTOV-ON-DON, JUMAT Korea Selatan mencoba menghidupkan secercah harapan untuk lolos dari fase grup saat menghadapi Meksiko pada laga kedua Grup F Piala Dunia, Sabtu (23/6/2018) di Stadion Rostov, Rostov-on-Don, Rusia. Tim berjuluk ”Kesatria Taegeuk” itu harus bekerja ekstra keras untuk menaklukkan Meksiko yang cepat dan kuat.
”Kami dapat melaju ke 16 besar jika kami percaya pada pelatih dan bermain baik di dua laga terakhir. Tim kami belum menyerah meski kalah (dari Swedia). Para pemain percaya, kami dapat melakukannya,” kata gelandang Korea Selatan, Lee Seung-woo.
Keyakinan itu muncul setelah sesama tim Asia, Jepang dan Iran, meraih kemenangan pada laga pertama mereka. Contoh positif itu memacu para pemain Korea Selatan untuk membuktikan mereka juga mampu meraih kemenangan atas Meksiko.
”Tim Asia meraih kemenangan, Jepang dan Iran. Saya menduga tim Asia dapat tampil bagus pada Piala Dunia ini dan saya memiliki ide, kami sebagai tim Asia dapat bermain bagus juga. Hal itu meningkatkan semangat bagi kami dan keyakinan kami semakin kuat, kami dapat melakukannya,” ujar Jung Woo-young, gelandang Korsel.
Korea Selatan sangat menginginkan kemenangan atas Meksiko untuk mengakhiri paceklik kemenangan di Piala Dunia. Korsel belum pernah menang dalam tujuh laga Piala Dunia terakhir karena mengalami dua kali imbang dan lima kali kalah.
Satu kemenangan diperlukan Korsel untuk membangkitkan kembali mental mereka di Piala Dunia. Namun, Korsel harus mengubah cara bermain mereka dan harus lebih berani bermain agresif.
Pada pertandingan pertama, Korsel sering mengepung pertahanan lawan, tetapi sangat jarang melepas tendangan ke gawang Swedia. Para pemain Korsel jarang sekali melepas umpan ke depan gawang dan melakukan serangan mematikan.
Dalam statistik pertandingan, Korsel hanya melepas lima tembakan dan tidak ada satu pun yang mengarah ke gawang. Jika tidak berubah dari permainan semacam itu, Korsel tidak mungkin menang atas Meksiko.
Untuk menghadapi Meksiko, Korsel diperkirakan tetap memainkan formasi 4-3-3. Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, akan kembali dimainkan di sisi kiri lini serang, dan penyerang Red Bull Salzburg, Hwang Hee-chan, di kanan. Mereka mengapit ujung tombak Kim Shin-wook.
Mantan gelandang Swansea City, Ki Sung-yueng, tetap akan menjadi motor permainan Korsel dari lini tengah. Ki diharapkan dapat ikut menahan gelombang serangan Meksiko dan mengatur permainan Korsel agar lebih bervariasi dan tajam dalam menyerang.
”Kami belum mau untuk menyerah. Semua orang bekerja keras untuk sampai di sini. Yang kami inginkan adalah mengubah kekecewaan para penggemar menjadi kegembiraan,” kata Koo Ja-cheol, gelandang Korsel.
Mawas diri
Pada kubu Meksiko, kemenangan 1-0 atas juara bertahan Jerman membuat kepercayaan diri mereka meningkat. Meksiko kembali menginginkan kemenangan atas Korsel untuk memastikan tiket ke babak 16 besar.
”Kami memenuhi target pertama untuk mengalahkan Jerman, tetapi kami tidak boleh santai. Kami dianggap favorit grup sekarang. Namun, ini yang kami harus percayai, tidak ada tim favorit pada Piala Dunia ini,” kata Marco Fabian, gelandang Meksiko.
Kekalahan Argentina atas Kroasia, kemampuan Australia menahan imbang Denmark, kemenangan Jepang atas Kolombia, dan kemenangan Senegal atas Polandia, cukup menjadi bukti bagi Meksiko untuk bersikap hati-hati terhadap Korea Selatan. Apalagi, dalam catatan 12 laga antara kedua tim, Korsel pernah menang empat kali dan menahan imbang dua kali.
Untuk menghadapi Korea Selatan, Meksiko diperkirakan akan bermain lebih agresif dan tidak terlalu berkonsentrasi di pertahanan, seperti saat menghadapi Jerman. Dengan keunggulan kualitas pemain di semua lini, Meksiko akan berusaha mengambil inisiatif serangan untuk mencetak gol lebih dulu.
Gol pada awal laga diperlukan untuk menambah beban psikologi pada para pemain Korsel. Korea Selatan yang diperkirakan juga akan bermain terbuka untuk menyerang bakal memudahkan Meksiko untuk menekan pertahanan lawan.
Meksiko diperkirakan bakal memainkan formasi 4-2-3-1 untuk menghalau serangan Korsel dan sekaligus menekan dari kedua sayapnya. Javier ”Chicarito” Hernandez akan diandalkan di lini depan dengan dukungan dari gelandang serang Carlos Vela.
Vela adalah kunci permainan Meksiko. Kreativitas dan visi permainannya merupakan sumber umpan-umpan kunci ke lini depan. ”Dia adalah salah satu pemain terbaik kami saat ini,” ujar Pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio.
”Carlos adalah pemain yang membuat umpan terakhir untuk dieksekusi bagi kami, peluang-peluang di sepertiga akhir (wilayah lawan). Dia melakukan usaha yang sangat besar,” lanjut Osorio dikutip dari Los Angeles Times.
Vela tetap mampu menjaga performanya setelah meninggalkan klub Spanyol, Real Sociedad, untuk bergabung ke klub Amerika Serikat, Los Angeles FC, pada Januari. Hingga menjelang Piala Dunia, dia mencetak 7 gol dan membuat 5 asis dalam 12 laga di klub MLS itu.
Selain Vela, Meksiko juga memiliki pemain serang Hirving Lozano dan Raul Jimenez atau Miguel Layun. Para pemain agresif ini menyempurnakan performa lini belakang yang solid, terutama kiper Guillermo Ochoa.
Jika mampu mengalahkan Korsel dan lolos dari fase grup, Meksiko akan menembus babak 16 besar untuk ketujuh kalinya berturut-turut sejak Piala Dunia Amerika Serikat 1994. (AFP/AP/Reuters/ECA)