MOSKWA, SABTU Generasi emas Belgia tampil spartan saat membantai 5-2 Tunisia pada laga kedua Grup G di Stadion Spartak, Moskwa, Sabtu (23/6/2018). Kemenangan telak Belgia yang dijuluki ”Setan Merah” itu sekaligus merenggut asa ”Elang Carthago” untuk lolos 16 besar Piala Dunia Rusia 2018.
Belgia kembali hadir dengan formasi 3-4-2-1 saat melawan Tunisia. Formasi yang sama digunakan Pelatih Belgia Roberto Martinez saat menekuk Panama dengan skor 3-0.
Kemenangan pada laga kemarin memperkokoh rekor tak terkalahkan Setan Merah dalam 21 pertandingan sejak 1 September 2016. Penampilan gemilang Belgia dikomandoi Eden Hazard dan Romelu Lukaku yang masing-masing mencetak dua gol.
Kepercayaan Martinez untuk memberikan peran bebas kepada Hazard dibayar tuntas. Hazard yang menjadi bintang laga sukses menjalankan peran sebagai gelandang serang, penyerang lubang, maupun saat bermain di dua sisi sayap.
Sementara itu, Lukaku tampil dengan penyelesaian akhir yang sangat efektif. Dua gol tambahan itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Belgia dalam satu Piala Dunia dengan total empat gol.
”Pemain kami memanfaatkan kesempatan dengan baik. Tetapi, seharusnya bisa lebih baik dalam mengontrol pertandingan. Terutama saat kami unggul 2-0 di babak pertama,” kata Martinez setelah laga.
Dengan hasil itu, Setan Merah meletakkan satu kakinya di babak 16 besar. Mereka memiliki enam poin dan hanya perlu menunggu hasil dari pertandingan lainnya Grup G, antara Inggris melawan Panama. Hasil seri atau kalah untuk Panama akan membuat Belgia lolos ke babak berikutnya.
Lima gol yang bersarang di gawang Tunisia tidak terlepas dari absennya kiper inti Mouez Hassen. Hassen cedera bahu dan digantikan Ben Mustapha.
Mustapha tampak tidak mampu mengoordinasi lini pertahanan Elang Carthago. Selain itu, gol-gol Belgia, kecuali penalti Hazard, berawal dari lambatnya kiper cadangan ini mencegat umpan-umpan tusukan dari lini kedua Kevin De Bruyne dan kawan-kawan.
Belum lagi, cedera menghantui Tunisia sepanjang laga. Pencetak gol pertama mereka, bek kanan Dylan Brown, dan bek tengah Ben Youseff harus ditandu sebelum turun minum.
Kekalahan itu membuat Tunisia nyaris tidak punya peluang lolos dari babak grup. Dengan poin nihil, mereka bisa lolos jika bisa menang telak di laga lawan Panama. Itu pun asalkan Inggris kalah saat melawan Panama dan Belgia. (KEL)