Roshchino, Kompas Slogan ”mala zemlja, veliki snovi” atau ”negara kecil, mimpi besar” tertulis di kaca bus tim nasional Kroasia yang terparkir di Stadion Roshchino Arena, Roshchino, wilayah Leningrad, Rusia, Minggu (24/6/2018). Untuk mewujudkan mimpi besar sebagai kampiun di Rusia, Kroasia diperkirakan bermain aman pada laga terakhir Grup D kontra Eslandia, Rabu (27/6) pukul 01.00 WIB.
Kroasia saat ini berada di puncak Grup D dengan perolehan enam poin dan sudah pasti melaju ke babak 16 besar setelah menang atas Nigeria dan Argentina. Ini merupakan penampilan terbaik Kroasia sejak merebut juara ketiga pada debut mereka di Piala Dunia 1998. Pada 2002, 2006, dan 2014, Kroasia hanya sampai fase grup.
Setelah dipastikan melaju ke 16 besar, Kroasia tinggal menjalani laga terakhir kontra Eslandia di Rostov Arena, Rostov-on-Don. Kroasia pun sudah berpikir jauh untuk menjaga keutuhan skuad sebagai bekal di perdelapan final. Mereka diperkirakan bakal mengistirahatkan beberapa pemain yang sudah terkena kartu kuning, yaitu Ante Rebic, Sime Vrsaljko, Ivan Rakitic, Mario Mandzukic, Vedran Corluka, dan Marcelo Brozovic.
Keenam pemain itu berisiko absen pada laga 16 besar apabila mendapat kartu kuning lagi pada laga kontra Eslandia. Hal itu tidak diinginkan Kroasia karena fase gugur jauh lebih berat. ”Tentu pelatih (Zlatko Dalic) yang akan membuat keputusan akhir mengenai siapa yang bisa bermain. Kami sebagai pemain sudah siap,” kata bek Kroasia, Dejan Lovren, dalam jumpa pers di markas latihan Kroasia di Roshchino Arena, Minggu (24/6).
Jika Kroasia tidak mengerahkan skuad terbaik mereka, ini menjadi kabar buruk bagi Argentina yang masih terancam tersingkir. Setelah kalah 0-3 dari Kroasia, Argentina berharap Eslandia kalah dari Kroasia dan mereka bisa mengalahkan Nigeria pada laga terakhir. Nigeria mengemas tiga poin, sementara Eslandia dan Argentina masing-masing satu poin.
Meski baru menjalani debut pada Piala Dunia kali ini, Eslandia mampu memberi kejutan dengan menahan Argentina 1-1 pada laga pertama. Mereka bukan tim yang patut diremehkan. Oleh karena itu, Eslandia masih punya kans menang jika Kroasia menyimpan para pemain terbaik.
Namun, Lovren menegaskan, mereka bertekad tetap tampil maksimal meski sudah memiliki keuntungan. ”Kami adalah kuda hitam di turnamen ini dan kami akan melanjutkan semua yang sudah kami capai,” katanya.
Kiper cadangan Kroasia, Lovre Kalinic, juga berpotensi menjadi kiper utama menggantikan Danijel Subasic. Kalinic juga mengatakan, mereka tetap ingin meraih poin maksimal di fase grup, yaitu mendapat tiga poin lagi untuk mengemas total sembilan poin.
Wartawan Nova TV Kroasia, Sasa Lugonjic, mengatakan, target Kroasia semula adalah bisa lolos dari fase grup. ”Sekarang, kami bergembira dan lebih percaya diri,” katanya.
Menurut Lugonjic, Kroasia saat ini sedang menikmati buah dari generasi emas. Mereka memiliki sejumlah pemain yang bermain di klub-klub besar Eropa, seperti Luka Modric di Real Madrid, Mandzukic di Juventus, Rakitic di Barcelona, Ivan Perisic di Inter Milan, dan Lovren di Liverpool. Kesempatan Kroasia untuk mengulang sukses 1998 pun terbuka.