Meski menuai hasil positif dengan meraih lima medali dalam uji tanding di kejuaraan bridge Bulgaria, tim Indonesia perlu berbenah untuk mencapai target dua emas Asian Games 2018.
JAKARTA, KOMPAS Dalam kejuaraan di Bulgaria yang berlangsung 20-24 Juni 2018, tim bridge Indonesia meraih 2 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Hasil tersebut tidak boleh membuat tim terlena mengingat masih ada sejumlah kelemahan yang harus dibenahi.
Dua medali emas diraih pasangan putra Franky Karwur-Jemmy Bojoh dalam Piala Dobrudjanski Hliab pada 19 Juni serta pasangan putra Sie Santoso-Agus Kustrijanto dalam Piala Forum Night Club pada 20 Juni. Satu perak diraih tim putra di Piala La Bomba pada 22 Juni. Sementara dua perunggu diraih pasangan Hengky Lasut-Eddy Manoppo dalam Piala Nomad pada 21 Juni dan tim putra Indonesia-Moldova dalam Piala La Bomba pada 22 Juni.
Pelatih Indonesia asal Polandia Krzysztof Martens menilai, permainan Indonesia masih memiliki banyak kelemahan, terutama di nomor pasangan putra ataupun campuran. Atlet bermain kurang agresif dan aktif dalam bidding, cenderung mencari aman, dan lebih banyak bertahan. Cara bermain itu berisiko kalah.
Menurut Ketua Umum PB Gabsi Ekawahyu Kasih, pola permainan itu harus diubah mengingat China yang menjadi calon lawan kuat Indonesia di Asian Games bermain sangat spartan.
Tim basket
Tim basket Indonesia yang disiapkan untuk Asian Games 2018, Minggu (24/6), berangkat ke Thailand untuk mengikuti prakualifikasi Piala FIBA Asia 2018.
”Selain ini menjadi ajang uji coba, kami juga berharap mampu mengantarkan tim Indonesia untuk lolos ke Piala FIBA Asia 2018 yang bakal berlangsung di China, 25-30 September,” kata Fictor Gideon Roring, pelatih tim nasional basket, yang didampingi asisten, Johanis Winar, Sabtu (23/6).
Winar menambahkan, sinergi tim membaik setelah menjalani pemusatan latihan dan uji coba di Amerika Serikat, 26 Mei-13 Juni. Mental bertanding tim juga ditempa saat menjalani lima kali uji tanding di AS.
Kabaddi
Dari cabang kabaddi, altet pelatnas untuk Asian Games akan menjalani pemusatan latihan di India pada akhir Juni. Pemusatan selama tiga minggu itu untuk menguji coba teknik permainan yang sudah dilatih selama pelatnas.
Kabaddi menjadi salah satu cabang yang akan dipertandingkan di Asian Games. Olahraga tradisional dari India ini mirip permainan gobak sodor. Bedanya, kabaddi memiliki standar peraturan yang dimainkan selama 40 menit pada dua babak.
Atlet kabaddi akan berada di kota Haryana dan Shimla, India, dan berlatih bersama pelatih asal India, Chajju Ram. Tim kabaddi yang berjumlah 14 putra dan 14 putri ini akan melakukan uji coba dengan lima klub lokal.
”Kami akan mencoba mengaplikasikan teknik yang sudah diajarkan oleh pelatih Chajju sebelumnya dan mencari pengalaman dan lawan tanding yang seimbang,” kata Sekretaris Jenderal PB FOKS Maryoto Subekti akhir pekan lalu di Bali.
Pada sesi latihan pelatnas di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, atlet kabaddi melatih gerakan teknik menyerang dan bertahan berulang-ulang. Mereka terus menyempurnakan gerakan-gerakan itu. (DRI/NIC/KEL)