Sinar matahari di Saint Petersburg, Rusia, masih terasa menyilaukan meski waktu sudah menunjukkan pukul 22.00, Senin (25/6/2018). Jembatan Yakhtenny juga masih dipadati warga Rusia dan wisatawan asing yang ingin berolahraga ataupun sekadar berfoto dengan latar belakang Teluk Finlandia.
Salah satunya adalah pasangan Peter Ageev dan Anastasia Labusheva, warga Saint Petersburg. Mereka habis menikmati sore di sebuah taman, lalu berjalan ke arah Jembatan Yakhtenny yang terbentang sepanjang 940 meter dengan ketinggian 16 meter. Jembatan itu menghubungkan Distrik Primorskiy dengan Stadion Saint Petersburg yang terletak di Pulau Krestovsky.
Sambil membawa segelas kopi, Peter mengobrol dengan Anastasia sambil memandang ke arah teluk. ”Mengobrol di tempat ini sangat menyenangkan. Suasana hati Anda akan lebih baik karena pemandangan di sini sangat bagus,” kata Peter.
Memang, dari atas jembatan itu, Teluk Finlandia yang diapit Finlandia, Estonia, dan Rusia dapat terlihat jelas. Pada malam hari di musim panas, seperti Selasa itu, matahari baru mendekati cakrawala, hendak terbenam. Sinar matahari berwarna jingga yang menimpa air dan bangunan sekitar menjadi latar belakang yang sempurna untuk berswafoto.
Peter dan Anastasia saat itu hanya mengobrol dan tidak berswafoto. Namun, di kiri dan kanan mereka, orang-orang sibuk berpose dan memotret dengan telepon pintar masing-masing. Stadion Saint Petersburg yang berbentuk unik, seperti mangkok, juga menjadi latar belakang foto favorit.
Siapa pun yang berada di atas jembatan tidak perlu khawatir tersambar kendaraan karena Jembatan Yakhtenny dikhususkan bagi para pejalan kaki dan pesepeda yang ingin menuju ke arah stadion. Dalam keadaan darurat, kendaraan, terutama ambulans, mobil polisi, dan mobil pemadam kebakaran, bisa melintas jembatan itu.
Kendaraan dapat melintas di sisi tengah jalan yang terdiri atas dua lajur. Sementara di setiap sisi jembatan tetap ada jalur khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda. Awalnya, aturan itu sulit dipatuhi. Karena itu, pemerintah berinisiatif membangun pagar otomatis di kedua ujung jembatan sehingga kendaraan bermotor tak bisa masuk, kecuali saat darurat.
”Memang, sebaiknya jembatan ini seterusnya hanya untuk pejalan kaki,” kata Anastasia. Jika ingin membawa mobil hingga ke area stadion, ada rute lain yang bisa ditempuh, yaitu melalui sisi timur melintasi Sungai Bolshaya Nevka. Di sisi barat stadion juga ada stasiun kereta bawah tanah atau Metro.
Bonus bagi suporter
Jembatan Yakhtenny dibangun untuk menyambut Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia Rusia 2018. Pada 27 Mei 2017, pembangunan jembatan senilai 2 miliar rubel atau sekitar Rp 451 miliar itu selesai dan diresmikan. Pada Piala Konfederasi 2017, Saint Petersburg mendapat jatah menggelar laga final yang mempertemukan Jerman dan Chile.
Saat Piala Dunia 2018 bergulir, jembatan menjadi lebih ramai lagi kala stadion menggelar laga, seperti saat Rusia menjamu Mesir pada partai penyisihan Grup A, Rabu (20/6) dini hari WIB. Dua jam menjelang kick off, hujan turun cukup deras. Para pendukung Rusia dan Mesir pun menunda melintasi jembatan dan berteduh di Mall Piterland yang terletak di ujung jembatan.
Begitu hujan reda, para pendukung lantas berdesak-desakan menuju jembatan. Pada hari pertandingan, sejumlah polisi biasanya berjaga di ujung jembatan untuk memeriksa barang bawaan para pejalan kaki. Begitu berada di atas jembatan, para pendukung langsung mengeluarkan telepon pintar mereka dan berfoto. Mereka sejenak lupa jika akan menonton sepak bola.
Keindahan pemandangan dari atas Jembatan Yakhtenny memang menjadi bonus bagi para penonton laga. Setidaknya, keindahan itu bisa menutupi rasa lelah. Jika dihitung dari ujung jembatan hingga pintu masuk stadion, para pendukung kesebelasan menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer. Bagi para wartawan, lebih jauh lagi, yaitu 2,5 km.
Inilah Saint Petersburg, kota yang memiliki banyak sungai dan terdiri atas beberapa pulau sehingga jembatan menjadi infrastruktur wajib. Stadion Saint Petersburg dan Jembatan Yakhtenny berhasil merepresentasikan perpaduan cita rasa seni arsitektural dan modernitas yang menjadi ciri khas kota Saint Petersburg.