GOLD COAST, KOMPAS Suasana Gold Coast, kota di pantai timur Australia, sepanjang Sabtu (30/6/2018) benar-benar bernuansa maraton. Sejak pagi, ratusan warga berlatih lari, mayoritas bersiap diri sebelum tampil pada Gold Coast Marathon 2018, yang sekaligus memperingati hari jadi ke-40 kejuaraan tersebut, Minggu ini.
Sejak Sabtu pagi, ratusan pelari dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, menyemarakkan garis pantai Gold Coast. Kesemarakan itu sedikit banyak dipengaruhi cuaca yang tergolong bersahabat, yakni suhu udara berkisar 14 derajat celsius.
Johanes Adinata (36), pelari maraton asal Indonesia, berharap cuaca Minggu ini di Gold Coast juga bersahabat, seperti Sabtu pagi. ”Cuaca yang baik akan memperbesar peluang untuk mencapai catatan waktu terbaik. Semoga Minggu pagi udara juga bersahabat,” ujar pria yang pertama kali ikut maraton di Chicago Marathon 2015 itu.
Pelari jarak jauh andalan Indonesia, Agus Prayogo, kemarin tidak berlatih khusus. Ia hanya berlatih lari ringan (easy run) pada pagi hari. Format latihan itu sudah dilakukan sejak Kamis pagi setelah tiba di Gold Coast pada Rabu lalu.
Menurut Agus, pilihannya untuk tampil di nomor setengah maraton sesuai arahan pelatihnya, Agung Mulyawan. ”Kalau mau tampil di maraton bisa saja, tetapi harus jauh-jauh hari. Kalau sekarang, terlalu mepet dengan Asian Games sehingga dipilih half marathon. Prioritas saat ini memang menuju Asian Games, dan persaingan di sana sangat ketat, karena levelnya juga lebih tinggi daripada SEA Games,” kata pelari yang meraih medali emas 10.000 meter putra SEA Games Kuala Lumpur 2017 itu.
Ditanya soal sejauh mana persiapannya untuk Maraton Gold Coast, Agus mengatakan tidak ada persiapan khusus. ”Intinya hanya menjaga kebugaran, mengalir saja. Juga, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan saya sampai saat ini,” tambahnya.
Ambisi Barsosio
Di bagian putri, Maraton Gold Coast diwarnai persaingan sejumlah pelari elite dunia, seperti Agnes Barsosio dan Ruth Chebitok (keduanya asal Kenya), serta dua pelari tuan rumah, Jessica Trengove dan Celia Sullohern. Tak ketinggalan, pelari Jepang, Ayaka Fujimoto dan Miharu Shimokado.
Barsosio, yang mengukir catatan waktu terbaik 2 jam 20 menit 59 detik, berusaha memecahkan rekor sebagai pelari maraton putri Kenya pertama yang memenangi Maraton Gold Coast. ”Saya yakin pada kemampuan saya. Ketika ada tantangan di depan, saya akan berusaha mengatasi tantangan itu demi hasil terbaik,” ujar Barsosio dalam konferensi pers, Jumat lalu.