London, Senin--Di lapangan tanah liat, Rafael Nadal selalu menjadi favorit juara. Ini berbeda dengan lapangan rumput, jenis lapangan yang digunakan untuk Grand Slam Wimbledon. Meski mendapat hasil buruk sejak 2012, Nadal selalu punya ekspektasi tinggi di Wimbledon.
Nadal menjuarai Wimbledon pada 2008 dan 2010. Namun, petenis Spanyol itu tak pernah bisa melewati babak keempat sejak 2012. Pada 2013, dia, bahkan, tersingkir pada babak pertama. Adapun pada 2012 dan 2015, kalah pada babak kedua.
"Ekspektasi saya selalu tinggi. Saya berada di sini bukan sekedar berpartisipasi. Saya ada di sini, tentu untuk hasil terbaik," kata Nadal yang pertengahan Juni lalu meraih gelar Perancis Terbuka untuk ke-11 kali.
Untuk Wimbledon kali ini, 2-15 Juli, Nadal ditempatkan sebagai unggulan kedua, di bawah Roger Federer. Dudi Sela (Israel) akan menjadi lawan pertamanya. Dia berada pada paruh bawah undian bersama beberapa unggulan lain, di antaranya Alexander Zverev, Juan Martin Del Potro, dan Dominic Thiem.
Dengan pendeknya masa pemanasan Wimbledon dan gaya permainan yang lebih cocok untuk lapangan tanah liat, Nadal kesulitan beradaptasi dengan lapangan rumput yang berkarakter cepat. Usai musim kompetisi tanah liat yang berlangsung tiga bulan, Wimbledon diselenggarakan hanya berselang tiga pekan dengan Perancis Terbuka sebagai puncak turnamen tanah liat.
“Meski menjalani turnamen pemanasan, saat tiba di sini, Anda tak akan mengenal lapangan ini dengan sangat baik. Wimbledon adalah kejuaraan yang membuat kita harus percaya diri di sepanjang turnamen, termasuk dalam masa latihan sepekan sebelumnya,” kata Nadal, dalam laman Asosiasi Tenis Profesional (ATP), Minggu (1/7/2018).
Dia membandingkan dengan kondisi Roland Garros, Paris, tempat berlangsungnya Perancis Terbuka. “Saat tiba di Roland Garros, saya bisa tahu saat saya akan bermain dengan baik atau tidak. Saya tahu peluang saya. Pada AS Terbuka, saya masih bisa mengetahuinya dengan lebih baik dibandingkan di sini,” lanjutnya.
Nadal datang ke All England Club, London, kali ini tanpa mengikuti turnamen pemanasan. Dia membatalkan keikutsertaan pada turnamen Queen’s Club untuk memulihkan kondisi tubuh setelah mengikuti lima turnamen tanah liat. “Saya tidak lagi berusia 20 tahun. Kadang, saya harus mengubah jadwal. Tubuh saya perlu istirahat dan beradaptasi dengan perlahan di lapangan rumput,” kata Nadal yang menjalani latihan di lapangan rumput di Mallorca, Spanyol.
Murray Mundur
Perubahan agenda pertandingan juga akan dilakukan Andy Murray setelah batal tampil di Wimbledon. Murray membatalkan keikutsertaannya pada Minggu, meski namanya telah masuk dalam daftar undian.
Juara Wimbledon 2013 dan 2016 itu mengatakan, tubuhnya belum siap untuk bertanding dalam pertandingan dengan format best of five sets. Keputusan diambil setelah berdikusi dengan tim dokter dan pelatih.
“Saya akan mengubah agenda saya setelah kondisi tubuh benar-benar membaik. Saya tak ingin merusak tubuh saya karena masih ingin bermain beberapa tahun lagi,” katanya dalam BBC.
Sekitar setahun lamanya, sejak Wimbledon 2017, Murray tak bertanding karena cedera pinggul kanan. Dia menjalani operasi pada Januari 2018. Dia bertanding lagi sejak pertengahan Juni dalam turnamen berformat best of three sets. Dari tiga pertandingan, Murray menang sekali.
Dari babak pertama yang berlangsung Senin, unggulan ke-11 tunggal putra, Sam Querrey, menang atas Jordan Thompson (Australia), 6-2, 6-4, 6-3. Roger Federer dan Serena Williams juga tampil pada hari pertama.