JAKARTA, KOMPAS Sebulan lebih menjelang Asian Games 2018, atlet-atlet skateboard peserta pemusatan latihan nasional mulai berlatih di Arena Skateboard di Jakabaring Sport City, Palembang. Atlet fokus menyiapkan kondisi fisik untuk menyesuaikan dengan cuaca panas di Palembang.
Atlet mulai berlatih di Jakabaring sejak 5 Juli lalu. Sebelumnya mereka berlatih di BSD Xtreme Park, Tangerang, Banten, dan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Pemindahan itu membuat atlet perlu beradaptasi dengan kondisi arena, khususnya cuaca. Cuaca di Palembang cukup ekstrem, di area JSC bisa mencapai 32 derajat celsius, sedangkan di BSD rata-rata 28 derajat celcius dan di AS sekitar 20 derajat celsius.
”Untuk itu penting melatih stamina. Perbedaan cuaca bisa berpengaruh pada performa atlet jika tidak menyesuaikan diri sejak sekarang,” ucap manajer tim skateboard Charlie Hobbies saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (8/7/2018).
Apalagi, tambah Charlie, perlombaan dalam empat nomor, yakni jalanan putra dan putri serta taman putra dan putri, akan berlangsung siang hari.
Pantauan Kompas, Jumat (6/7) pagi, di Arena Skateboard Jakabaring, area sekitar arena sangat terbuka dan langsung terpapar sinar matahari. Tidak ada gedung yang menutupi matahari di sekitar arena. Keberadaan pohon cukup jauh karena arena berada di tengah-tengah arena oval untuk sepatu roda.
Mengatasi cuaca ekstrem, tim pelatih berusaha menggenjot fisik atlet. Kini atlet berlatih dalam dua sesi setiap hari, pada pukul 07.00 dan 16.00, masing-masing sekitar empat jam.
Nomor skateboard dijadwalkan berlomba pada 28 Agustus 2018. Untuk itu, masih ada waktu 50 hari bagi atlet untuk mencoba trek.
Peseluncur nomor jalanan Sanggoe Dharma Tanjung mengatakan, sisa waktu itu lebih dari cukup untuk menyesuaikan diri dengan kondisi trek dan cuaca. Ia masih sempat melatih trik-trik baru untuk menambah nilai. ”Biasanya kalau ikut kompetisi di luar negeri hanya dikasih waktu mencoba arena sehari atau beberapa jam sebelumnya,” ucapnya.
Sanggoe menambahkan, kualitas arena sudah layak untuk perlombaan kelas Asia. Akan tetapi, luasan arena masih terlalu sempit.
Belum rampung
Meski sudah digunakan untuk pelatnas, arena papan seluncur belum selesai total. Beberapa prasarana pendukung masih dalam penyelesaian, seperti tribune penonton yang belum bisa digunakan. Papan untuk tempat duduk masih belum terpasang. Padahal, sudah terlihat rangka besi tribune di sisi barat arena papan seluncur itu.
Lampu penerangan juga masih belum terpasang. Tiang-tiang lampu masih tergeletak di sekitar arena. Di sisi lain, permukaan aspal sepatu roda bergelombang. Akibatnya, empat atlet pelatnas sepatu roda belum bisa berlatih di Palembang.
Saat ini, atlet sepatu roda masih berlatih di kompleks Taman Aralia, Bekasi Utara. Mereka berharap untuk secepatnya mencoba arena pertandingan. Sebelumnya, atlet direncanakan sudah bisa berlatih di Palembang pada awal Juli.
Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PB Porserosi) Jeffry Abel mengatakan, pihaknya masih menunggu aspal dirapikan. Menurut dia, menurut rencana pelatnas mulai berlatih pada 19 Juli 2018.
”Kami akan segera melapisi kembali lintasan sepatu roda dengan aspal baru. Semua perbaikan akan selesai sebelum akhir Juli,” ujar Wakil Ketua Umum Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin. (SPW/KEL)