”Oh o oh England gone to Russia, oh o oh drinking all the vodka, oh o oh England’s going all the way”
Para pendukung Inggris mengubah lirik lagu ”September” milik band Earth, Wind & Fire menjadi lagu untuk mendukung kesebelasan mereka selama berlaga di Piala Dunia Rusia 2018. Lirik itu menunjukkan betapa Rusia dan vodka menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Vodka, minuman beralkohol yang kini banyak dijumpai di sejumlah negara, memiliki sejarah panjang di Eropa, terutama di Rusia. Bagi warga Rusia, vodka bukan sekadar minuman keras, tetapi bagian dari tradisi dan komoditas yang pernah membangkitkan perekonomian Rusia pada pertengahan abad ke-19. Vodka, dari kata Rusia, voda, yang berarti air, juga menjadi inspirasi berbagai cerita novel dan puisi.
Oleh karena itu, para fans sepak bola yang menyaksikan langsung Piala Dunia di Rusia beruntung bisa mempelajari sejarah vodka secara lengkap di Museum Vodka, Saint Petersburg. Museum yang menyatu dengan restoran ini berada di pusat kota, tidak jauh dengan Katedral St Isaac.
Museum ini hanya terdiri atas dua ruangan, yaitu ruangan utama untuk memajang sebagian besar koleksi dan ruangan untuk mencicipi berbagai jenis vodka serta membeli sejumlah cendera mata.
Dengan membayar sekitar 500 rubel atau sekitar Rp 115.000, pengunjung bisa menikmati museum dengan sebuah alat pemandu seperti radio yang bisa menjelaskan dalam beberapa bahasa.
Melalui ”radio” itu, pengunjung diajak berkeliling ke setiap koleksi yang ada, dimulai dari sejarah awal vodka di Rusia pada abad ke-19. Di sana ada berbagai jenis gandum yang menjadi bahan baku untuk membuat vodka. Dikisahkan pula bagaimana vodka pertama kali ditemukan biarawan Rusia dengan alat sederhana. Ada dua diorama yang memperjelas cerita itu.
Sambil mendengarkan panduan itu, pengunjung bisa melihat botol-botol vodka mulai dari yang berbentuk kucing hingga botol biasa seperti saat ini. Beberapa dokumen asli seperti formula pembuatan vodka juga ada di sana.
Terakhir, pengunjung diberi tiga jenis vodka dalam gelas kecil serta dipandu bagaimana warga Rusia menikmati vodka. Pengunjung juga diberi sepiring kudapan khas Rusia.
”Kami selalu minum vodka dengan makanan ringan, satu teguk kemudian makan dan meneguk lagi,” kata Maria, tenaga staf di museum itu.
Selama bertahun-tahun, vodka menemani suka-duka warga Rusia. Vodka menjadi bagian dari acara pernikahan, kelahiran, kematian, atau minuman pengantar ketika seseorang akan pergi jauh.
Namun, bagi Inggris, vodka tak mampu mengantar mereka menjadi juara setelah kalah 1-2 dari Kroasia di semifinal.