Pembuktian Kualitas Generasi
Kubu terbaik antara generasi emas Belgia dan barisan muda Inggris akan dibuktikan melalui laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018.
SAINT PETERSBURG, KAMIS Kualitas generasi emas Belgia dan barisan muda Inggris diuji dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 2018 di Stadion Saint Petersburg, Saint Petersburg, Rusia, Sabtu (14/7/2018) pukul 21.00 WIB.
Urutan ketiga menjadi status terbaik yang akan dikejar kedua tim sekaligus penghiburan bagi para pendukung. Di semifinal, Belgia kalah 0-1 dari Perancis, sedangkan Inggris takluk 1-2 dari Kroasia.
Partai itu sekaligus menjadi pertemuan kedua bagi Belgia dan Inggris di Rusia. Sebelumnya, kedua tim berhadapan di Grup G. Saat itu, Belgia menang 1-0 lewat gol teramung penyerang Adnan Januzaj pada menit ke-51.
Sekadar kilas balik, di laga itu, Belgia dan Inggris menurunkan tim lapis kedua. Mereka sudah pasti lolos ke fase gugur dengan poin dan selisih gol sama. Namun, Inggris seakan ”mengalah” agar mendapat lawan-lawan yang lebih ringan di fase gugur. Inggris akhirnya melawan Kolombia, Swedia, dan Kroasia, sementara Belgia menghadapi Jepang, Brasil, dan Perancis. Pada akhirnya, roda nasib membawa kedua tim kembali berjumpa untuk ”gelar hiburan”.
Bagi Inggris, laga nanti bisa menjadi upaya balas dendam skuad ”Tiga Singa” atas kekalahan di fase grup. Di sisi Belgia, urutan ketiga akan menjadi perbaikan dari prestasi tertinggi mereka sebagai peringkat keempat di Piala Dunia Meksiko 1986.
Berdasarkan catatan FIFA, Belgia dan Inggris juga pernah dua kali bertemu di putaran final Piala Dunia. Pertama adalah di edisi Swiss 1954 saat keduanya bertempur di Grup 1 dengan skor 4-4. Berikutnya di perdelapan final edisi Italia 1990 dengan hasil kemenangan 1-0 untuk Inggris. Dari tiga pertemuan di turnamen terbesar sepak bola itu, Belgia dan Inggris bisa dibilang sama kuat, termasuk dalam hal memasukkan dan kemasukan (5-5).
Laman 11v11 mencatat, Belgia dan Inggris secara total telah bertemu 22 kali. Inggris dominan dengan 15 kali menang, sementara Belgia baru 3 kali menang dan 4 partai berakhir imbang.
Rasional
Kapten sekaligus penyerang Inggris Harry Kane mengatakan, urutan ketiga menjadi prestasi terbaik yang bisa dicapai Tiga Singa di Rusia. ”Mohon maaf karena kami tidak bisa memenuhi harapan untuk meraih trofi seperti pada 1966, tetapi kami akan keluarkan yang terbaik meski urutan ketiga,” ujar pemain Tottenham Hotspur itu seusai kalah dari Kroasia di semifinal.
Hal senada diutarakan kapten sekaligus penyerang Belgia Eden Hazard. ”Kami berharap bisa melangkah lebih jauh lagi, tetapi urutan ketiga menjadi gelar terbaik yang bisa kami raih,” ujar pemain Chelsea itu seusai kalah dari Perancis di semifinal.
Perebutan urutan ketiga juga menjadi panggung para pemain Liga Inggris. Timnas Inggris seluruhnya berkekuatan domestik yang didominasi Hotspur (5 pemain), Manchester City (4 pemain), dan Manchester United (4 pemain). Di kubu Belgia, terdapat 12 pemain, atau lebih dari separuh kekuatan, berasal dari klub-klub Liga Inggris, terutama Hotspur (3 pemain), Chelsea (3 pemain), serta MU dan City masing-masing 2 pemain.
”Sedikit aneh karena seakan bertarung dengan teman sendiri atau lawan yang sering dihadapi,” kata Kane yang telah mencetak enam gol di Piala Dunia 2018 dan menempati posisi puncak sebagai top scorer.
Rivalitas antarpemain dan antarklub di Liga Inggris juga kembali menyala di laga nanti. Misalnya, antara Hotspur dan Chelsea (Derbi London) atau MU dan City (Derbi Manchester).
Strategi
Laga nanti juga merupakan pembuktian kembali bagi kedua pelatih tim yang berkecenderungan sama dalam formasi strategi.
Pelatih Belgia Roberto Martinez dan Pelatih Inggris Gareth Southgate menyenangi model permainan dengan tiga bek. Martinez cenderung dengan model 3-4-3 (3-4-1-2), sedangkan Southgate selalu memakai formasi 3-5-2.
Peran dua bek tengah yang sama-sama berasal dari City, yakni Vincent Kompany (Belgia) dan John Stones (Inggris), akan diperbandingkan. Hal serupa juga dialami gelandang serang Kevin De Bruyne (Belgia) dan sayap serang Raheem Sterling (Inggris) yang bermain di klub tersebut.
Belgia sejauh ini menjadi skuad paling produktif di Rusia dengan 14 gol, sebanyak 12 gol di antaranya berasal dari permainan terbuka. Adapun Inggris mencetak 12 gol, empat di antaranya dari situasi bola mati dan 3 gol dari titik penalti. ”Kami harus waspada dengan tim yang mampu memanfaatkan situasi bola mati. Itu salah satu sebab kekalahan kami dari Perancis meski kami dominan,” kata Martinez.
(AFP/REUTERS/BRO)