Menyerah dari Jepang, Indonesia Tantang Thailand di Perempat Final
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang, 2-3, pada pertandingan terakhir Grup D Kejuaraan Bulu Tangkis Yunior Asia 2018 nomor beregu campuran pada Minggu (15/7/2018) sore. Hasil itu membuat Indonesia harus puas menjadi runner-up Grup D dan menantang Thailand, juara Grup B, di perempat final.
Diselenggarakan di GOR PB Jaya Raya di Ciputat, Tangerang Selatan, laga pertama menampilkan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti melawan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito. Meski diharapkan menang, Rehan/Siti harus menyerah 13-21, 21-12, 17-21.
Pada gim pertama, Indonesia tampil buruk. Banyak kesalahan yang dilakukan pasangan Indonesia terutama dalam pengembalian bola. Mereka tertinggal 9-16 dan akhirnya kehilangan gim pertama. Memasuki gim kedua, permainan Rehan/Siti mulai membaik. Mereka mampu membangun serangan kepada lawan dan langsung unggul 11-4. Keunggulan ini bertahan sampai akhir gim yang dimenangi Indonesia.
Penampilan Rehan/Siti malah menurun pada gim penentuan. Sejumlah pengembalian bola yang tanggung dan servis yang kurang baik membuat Midorikawa/Saito dengan mudah mengumpulkan angka. Meski sempat menyamakan kedudukan 14-14, Midorikawa/Saito akhirnya merebut gim ini dan menyumbang angka pertama bagi Jepang.
Pada nomor tunggal putra, Alberto Alvin Yulianto yang diturunkan Indonesia sempat memberikan harapan untuk ”Merah Putih” menyamakan angka. Namun, Alvin akhirnya menyerah dari tunggal putra Jepang, Taiki Kato, dengan perolehan angka cukup ketat, 20-22, 18-21.
Setelah sempat tertinggal pada gim pertama, pemain peringkat ke-13 dunia yunior ini mampu mendapat game point. Akan tetapi, karena kurang tenang dalam bermain di depan net, Kato mampu membalikkan keadaan merebut gim pertama.
Kelemahan Alvin dalam bermain di depan net langsung dimanfaatkan Kato pada gim kedua. Strategi pemain Jepang berusia 18 tahun ini untuk terus bermain di depan net membuat Alvin sering mengembalikan bola dengan tanggung. Tunggal putra Jepang itu pun merebut gim kedua, sekaligus menambah keunggulan Jepang menjadi 2-0.
Indonesia memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah ganda putra Ghifari Anandaffa Prihardhika/Pramudya Kusumawardana Riyanto memenangi pertandingan lewat rubber game, 17-21, 21-6, 23-21. Melawan Hiroki Midorikawa/Hiroki Nakayama, ganda Indonesia sempat kesulitan mengantisipasi smes keras lawan pada gim pertama. Hal itu membuat Ghifari/Pram tertinggal 10-16 sebelum takluk 17-21.
Pasangan Indonesia ganti menyerang balik pada gim kedua. Serangan smes dan dropshot yang akurat ke sisi luar lapangan tidak mampu dibalas Midorikawa/Nakayama. Mereka langsung unggul jauh dan akhirnya memaksakan gim ketiga dimainkan setelah menang 21-6.
Kejar-kejaran perolehan angka terjadi saat gim ketiga. Pasangan Indonesia bergantian unggul dengan lawannya berkali-kali. Ghifari/Pram yang mendapat dua kali match point melakukan kesalahan sendiri sehingga pasangan Jepang kembali memaksakan deuce. Baru pada match point ketiga, ganda Indonesia akhirnya memenangi pertandingan, 23-21, dengan durasi 50 menit.
Jepang akhirnya mengunci kemenangan atas Indonesia setelah memenangi nomor tunggal putri lewat Hirari Mizui, yang mengalahkan Stephani Widjadja, 21-16, 21-6. Stephani yang baru berusia 15 tahun mampu mengimbangi permainan Hirari dengan memancing lawannya untuk bermain di depan net pada gim pertama. Meskipun begitu, ia tidak mampu membalas beberapa smes keras yang dilancarkan Mizui.
Memasuki gim kedua, Mizui mampu memanfaatkan keunggulan stamina untuk terus menekan Stephani dengan smes keras. Gim kedua berakhir untuk kemenangan Mizui dan Jepang pun memastikan posisi juara Grup D.
Pada pertandingan terakhir yang sudah tidak menentukan lagi, ganda putri Indonesia, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menipiskan kekalahan menjadi 2-3 setelah mengalahkan Natsu Saito/Rumi Yoshida, 21-18, 22-20.
Dengan kemenangan ini, Jepang memuncaki Grup D dengan dua kemenangan setelah pada laga pertama mengalahkan Singapura, 5-0. Indonesia berada di urutan kedua grup yang hanya terdiri dari tiga negara ini, setelah pada pagi harinya mengalahkan Singapura, juga dengan 5-0. Adapun Singapura yang menjadi juru kunci telah tersisih.
Menurut asisten pelatih ganda campuran tingkat madya, Amon Sunaryo, kekalahan ganda campuran disebabkan pada kesalahan-kesalahan mendasar yang dilakukan pemain. Padahal, menurut Amon, pertandingan tadi berjalan sama kuat. ”Kami harus memperbaiki teknik dasar dan kecepatan pemain agar mereka tidak melakukan kesalahan seperti pada pertandingan ” ujar Amon.
Hal serupa juga dikatakan Rudy Hartono. Pelatih ganda putri tingkat pratama ini mengatakan, sektor ganda Indonesia merupakan andalan untuk memenangi laga melawan Jepang. Ia menyayangkan pasangan ganda campuran yang kalah pada pertandingan yang pertama.
”Kami kalah di sektor tunggal putri. Soalnya pemain yang kami turunkan baru berusia 15 dan 16 tahun. Secara pengalaman, mereka juga sudah kalah sehingga kami turunkan di ajang ini untuk menambah pengalaman mereka,” kata juara All England delapan kali ini.
Sementara itu, Alvin—yang bertanding setelah ganda campuran kalah—mengaku dirinya gugup saat melawan Taiki Kato. ”Karena ganda campuran kita, kan, salah satu harapan untuk meraih angka. Ternyata mereka kalah. Saya jadi gugup dan kurang lepas saat main tadi,” kata Alvin.
Undian babak gugur
Setelah babak penyisihan grup selesai, dilakukan pengundian untuk menentukan tim yang berhadapan di perempat final. Juara dari empat grup, masing-masing China (Grup A), Thailand (B), Korea Selatan (C), dan Jepang (D), menjadi unggulan dan akan menghadapi runner-up grup, yakni Malaysia (A), Taiwan (B), India (C), dan Indonesia (D).
Berdasarkan hasil undian, Indonesia akan menghadapi Thailand di babak perempat final, Senin (16/7/2018). Jika berhasil mengalahkan Thailand, Indonesia akan bertemu pemenang laga China lawan Taiwan di semifinal.
Manajer Tim Nasional Indonesia Ricky Subagja mengatakan, peluang Indonesia untuk melaju ke semifinal terbuka lebar. Menurut dia, Indonesia yang tahun lalu menjadi runner-up memiliki keunggulan di lima nomor yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini. ”Nanti saya akan membahas dengan tim pelatih, nomor mana saja yang memiliki peluang paling besar untuk kita meraih poin,” tambah Ricky.
Juara ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 ini juga mengatakan, Indonesia tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi China jika bertemu di semifinal. Tetapi, ia mengatakan, kebijakan rotasi pemain tetap akan dilakukan untuk mengurangi tingkat kelelahan pemain. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)
Hasil Pertandingan
Grup C
Kazakhstan 2-3 Sri Lanka
Korea Selatan 4-1 India
Grup B
Thailand 5-0 Taiwan
Jadwal Perempat Final
China vs Taiwan
Thailand vs Indonesia
India vs Jepang
Malaysia vs Korea Selatan