Maroko meradang. Mereka kalah suara 65-134 dari Kanada, Meksiko, Amerika Serikat yang tergabung dalam United 2026. Pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2026 itu telah diputuskan di Moskwa, 13 Juni lalu, dua hari sebelum pembukaan Piala Dunia Rusia 2018.
Maroko menuding ini merupakan kekalahan gairah murni sepak bola dari uang. ”Proposal United yang utama menawarkan bisnis sepak bola. Tawaran mereka berdasarkan pada dollar, keuntungan, sedangkan tawaran Maroko bertumpu pada gairah sepak bola,” ujar Moncef Belkhayat, anggota tim penawaran Maroko, dikutip The National.
Tawaran United 2026 memang menggiurkan. Ketua tim penawaran United 2026, Carlos Cordeiro, mengatakan, Piala Dunia 2026 dengan 48 tim peserta akan menghasilkan keuntungan 11 miliar dollar AS (Rp 158,18 triliun pada kurs 1 dollar AS = Rp 14.380,33) bagi FIFA dari total pemasukan 14 miliar dollar AS (Rp 201,32 triliun). Angka ini membuat laba Piala Dunia Brasil 2014 terlihat recehan, yaitu 2,6 miliar dollar AS (Rp 37,38 triliun).
”Proposal United sebesar 11 miliar dollar AS, saya pikir itu angka yang dibesar-besarkan. Ketika Anda analisis rata-rata harga tiket, itu hanya Piala Dunia untuk orang kaya,” ujar Belkhayat kepada SkySport.
Maroko menawarkan keuntungan 5 miliar dollar AS dengan harga tiket rata-rata 230 dollar AS dan tiket kategori 4 seharga 27 dollar AS. Belkhayat menyebut, ini konsep keseimbangan antara bisnis dan aspek hiburan rakyat.
Cordeiro optimistis 5,8 juta tiket akan terjual habis. Pemasukan dari tiket akan mencapai sekitar Rp 36 miliar. Perhitungan itu berdasarkan perkiraan jumlah penonton rata-rata per laga 72.500 orang. Itu juga akan melampaui rekor penonton terbanyak 68.991 orang pada Piala Dunia Amerika Serikat 1994.
Proyeksi United 2026 terkesan sangat optimistis. Pemasukan dari hak siar pertandingan diperkirakan Rp 72 triliun, jauh di atas perhitungan FIFA sekitar Rp 51 triliun. Sementara commercial hospitality ditargetkan menghasilkan pemasukan Rp 14 triliun hingga Rp 21 triliun, ini 10 kali lipat dari nilai yang diperkiraan FIFA, seperti kutip dari New York Times.
”Saya sangat yakin, kita bisa mendapatkan peningkatan yang signifikan pada 2026 yang pertama kali dengan 48 tim, jadi akan melibatkan lebih banyak negara,” ujar Presiden FIFA Gianni Infantino di Moskwa pekan ini.
”Ini juga menimbulkan dorongan dari dunia bisnis,” ujarnya.
Kini United 2026 akan mematangkan konsep bisnis dan penyelenggaraan Piala Dunia delapan tahun ke depan. Seiring dengan itu, akan dipilih 16 stadion di 16 kota yang akan jadi penyelenggara pertandingan dari 23 kota dengan 23 stadion yang masuk dalam proposal penawaran. Semua stadion sudah terbangun dan tinggal renovasi minor. (ANG)