GOTHENBURG, KOMPAS Tim LKG-SKF Indonesia yang merupakan hasil seleksi dari Liga Kompas Gramedia mengakhiri penantian selama lima tahun untuk kembali menembus babak semifinal Piala Gothia. Pada babak perempat final U-15, tim menaklukkan Kinna IF dari Swedia dengan skor 2-1, Jumat (20/7/2018), di Gothenburg.
Pada laga semifinal, tim LKG-SKF Indonesia menghadapi Stjarnan 1 dari Eslandia. Ini menjadi laga yang melelahkan bagi kedua tim karena menjalani laga ketiga pada hari yang sama, Jumat malam waktu setempat atau Sabtu (21/7) dini hari WIB.
”Kemenangan ini sangat berharga karena kami mendapat lawan yang sangat berat. Mereka bermain dengan gaya khas Eropa yang mengandalkan umpan-umpan panjang ke depan. Lini pertahanan kami mendapat ujian yang sesungguhnya,” kata Iskandar, Pelatih Tim LKG-SKF Indonesia.
Tim LKG-SKF mendapat keuntungan setelah mampu mencetak gol pada 30 detik setelah laga dimulai. Revano Adhiendra mencetak gol pembuka dengan memanfaatkan umpan tarik dari sayap kanan.
”Saya gembira bisa membuka keunggulan bagi tim. Serangan awal kami sangat cepat sehingga saya berusaha menendang bola seakuratakuratnya,” kata Revano.
Gol cepat itu memberikan beban bagi Kinna sehingga permainan mereka menjadi tidak teratur. Para pemain Swedia itu lebih sering membuang bola keluar demi memotong aliran bola LKG-SKF.
Di sisi lain, para pemain LKG-SKF terus berusaha menyerang dari kedua sayap untuk menekan pertahanan Kinna. Beberapa kali serangan LKG- SKF berhasil mendekati gawang Kinna. Namun, kiper yang sangat tangguh membuat serangan demi serangan LKG-SKF belum berbuah gol.
Pada babak kedua, serangan dari Kinna menjadi terorganisasi dengan lebih baik. Umpan-umpan ke depan dikejar oleh penyerang Rinor Dobraj dan beberapa kali mengancam gawang tim asal Indonesia.
LKG-SKF juga terpancing bermain dengan umpan-umpan panjang sehingga malah menyulitkan mereka sendiri. Serangan menjadi tidak efektif dan memudahkan Kinna untuk terus menekan.
Namun, Rabbani Tasnim Sidiq membuat keunggulan LKG-SKF bertambah setelah tendangan volinya gagal dihalau kiper. Kiper mengira bola akan diumpankan, tetapi justru menukik ke arah gawang dan membuat skor menjadi 2-0.
Kinna segera bangkit untuk merespons gol kedua tersebut. Melalui sebuah serangan cepat, Rinor mendapat umpan terobosan di depan gawang dan mengecoh kiper Theopanic Isfahani Mustafa sehingga skor berubah menjadi 2-1. Gol itu memotivasi Kinna untuk bermain lebih menyerang. Mereka lebih sering menekan dari sayap kanan dan mengandalkan Dobraj di lini depan.
Untuk pertama kalinya dalam tujuh laga di Piala Gothia, tim LKG-SKF dipaksa lebih sering bertahan. Mereka harus bekerja keras untuk mengamankan wilayah pertahanan.
”Ini lawan yang berat. Saya sempat agak tegang, tetapi tetap berusaha bermain tenang dan baik. Saya bersyukur kami lolos ke semifinal,” kata Rakha Shabir Al Hady, bek tim LKG.