PT Jakabaring Sports City segera mengganti 335 kursi yang dirusak suporter di Stadion Jakabaring. Proses selesai paling lambat tujuh hari.
JAKARTA, KOMPAS Perusakan 335 kursi di tribune Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, dipastikan bisa diperbaiki dalam sepekan. Namun, vandalisme terhadap fasilitas olahraga untuk Asian Games itu tetap mencoreng persiapan Indonesia sebagai tuan rumah.
Pada Sabtu, sejumlah oknum pendukung Sriwijaya FC merusak 335 kursi di tribune utara dan selatan Stadion Jakabaring. Oknum suporter itu marah karena Sriwijaya FC takluk 0-3 dari Arema FC pada laga Liga 1. Polisi telah menangkap empat pelaku perusakan, yaitu FK (17), PR (16), ND (17), dan RS (15). Keempatnya warga Palembang yang juga pendukung Sriwijaya FC.
”Saat ini, kami masih menyelidiki untuk mengetahui apa peran mereka berempat dalam perusakan itu,” ungkap Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Palembang Komisaris Maruly Pardede, Minggu (22/7/2018).
Deputi Arena dan Departemen Lingkungan Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Teuku Arlan menyayangkan perusakan itu. Meski demikian, rusaknya kursi stadion tidak akan mengganggu proses overlay Inasgoc.
Secara jadwal, Stadion Jakabaring memang belum diserahkan kepada Inasgoc. Pihak PT Jakabaring Sports City (JSC) masih memiliki kontrak dengan Sriwijaya FC. Pertandingan antara Sriwijaya FC dan Arema FC merupakan laga terakhir sebelum stadion diserahkan kepada Inasgoc.
”Karena itu jadwal untuk proses overlay masih on schedule, kami memang baru akan ambil alih setelah pertandingan itu,” ucap Arlan saat dihubungi dari Jakarta, kemarin.
Arlan menambahkan, persiapan Inasgoc berupa pemasangan partisi di dalam stadion dan tidak berkaitan dengan kursi. Inasgoc menjamin Stadion Jakabaring dapat melangsungkan pertandingan sepak bola wanita Asian Games pada 16 Agustus.
Seusai perusakan, Sabtu malam, PT JSC langsung menginventarisasi stadion. Hasilnya, hampir semua kursi rusak karena dilepas dari porosnya. ”Yang tidak dilepas juga rusak total, sudah tidak bisa digunakan,” ucap Direktur Utama PT JSC Bambang Supriyanto.
Semua kursi yang rusak perlu diganti dengan kursi baru. Penggantian sudah dimulai dan perlu waktu 5-7 hari. Penggantian kursi akan menggunakan dana dari PT JSC. Baru setelah itu PT JSC meminta ganti rugi kepada panitia penyelenggara pertandingan Sriwijaya FC dan Arema FC.
”Kami sedang mengejar waktu karena akan dipakai Inasgoc secepatnya. Jadi yang penting selesai dulu,” ucap Bambang.
Selesai 31 Juli
Terkait dengan pengerjaan proyek yang bertalian dengan Asian Games, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan semua selesai pada 31 Juli. Proyek lain di Jakarta, seperti MRT, akan dihentikan sementara pada tanggal yang sama hingga Asian Games selesai.
Basuki, kemarin, meninjau kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) dan ruas Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin untuk memeriksa kesiapan arena dan area pejalan kaki.
Pengerjaan proyek yang belum rampung adalah kaldron di depan Stadion Utama GBK. Menurut pantauan, kaldron telah terlihat bentuk utamanya. Kaldron yang dinamakan Bilah Nusantara itu memiliki bentuk seperti segitiga siku-siku yang sisi depannya terbuka.
”Untuk kaldron, kami harapkan selesai sebelum 31 Juli. Pada 25 Juli, kami akan menguji coba sistem perapian dan gasnya,” ujar Basuki. (KEL/RAM/E08)