Sebanyak 16 gelar juara didapat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sejak berduet pada 2015, termasuk empat gelar dari empat final pada 2018. Catatan prestasi itu seharusnya cukup untuk mengantarkan mereka meraih emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Dominasi dalam turnamen internasional sejak 2017 membuat mereka menjadi satu-satunya pemain nomor satu dunia saat ini yang mengumpulkan lebih dari 100.000 poin. Dari daftar peringkat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) 19 Juli, Kevin/Marcus memiliki 102.683 poin, unggul jauh dari peringkat kedua, Liu Cheng/Zhang Nan (China/77.410 poin).
Namun, ganda berjulukan ”Minions” itu tak ingin lengah. Apalagi, sebelum tampil di Asian Games, mereka akan menghadapi ajang besar, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus.
Setelah melewatkan kesempatan menjadi juara dunia pada 2017 karena tersingkir pada perempat final, Kevin/Marcus yang masih konsisten dalam penampilan terbaik menjadi penanggung asa terbesar Indonesia untuk membawa pulang gelar juara dunia 2018.
”Nanti akan menjadi Asian
Games pertama saya. Tekanan tentu akan lebih besar karena akan digelar di negara sendiri. Pasti ingin memberikan yang terbaik, tetapi saya akan fokus pada kejuaraan dunia yang digelar lebih dulu,” kata Marcus yang dijumpai seusai berlatih di pelatnas Cipayung, pertengahan Juli.
Kevin juga berharap bisa menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Namun, dia menilai tanggung jawabnya untuk mewujudkan target itu sama besar seperti ketika tampil dalam kejuaraan lain.
Yang pertama
Ajang multicabang antarnegara-negara Asia yang digelar empat tahun sekali ini menjadi yang pertama bagi Kevin/Marcus. Dalam ajang multicabang, pengalaman mereka baru tampil di ajang SEA Games.
Empat tahun lalu, di Incheon, Korea Selatan, Indonesia masih mengandalkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang akhirnya meraih emas. Emas juga didapat Hendra, bersama Markis Kido, di Guangzhou 2010.
Reputasi ganda putra pun akan dipertaruhkan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 19-28 Agustus, sebagai nomor yang paling banyak menyumbangkan emas dari bulu tangkis dalam Asian Games. Sejak bulu tangkis dipertandingkan dalam Asian Games Jakarta 1962, tujuh emas disumbangkan ganda putra, lebih banyak dari enam emas yang diraih tunggal putra, dan lima emas dari beregu putra.
Pelatih ganda putra pelatnas, Herry Iman Pierngadi, tak khawatir dengan pendeknya jeda antara dua kejuaraan paling penting pada 2018. ”Mereka sudah terbiasa tampil dalam turnamen
beruntun. Tekanan dalam Asian Games dan Kejuaraan Dunia bisa jadi lebih besar. Ini yang akan saya ingatkan kepada mereka agar tetap fokus. Juga agar mereka bisa menjaga kondisi agar tak cedera,” kata Herry.
Tahun ini, Kevin/Marcus telah dua kali menaklukkan semua lawan di Istora dengan gelar juara dari Indonesia Masters (23-28 Januari) dan Indonesia Terbuka (3-8 Juli). Pada 19-28 Agustus, mereka akan tampil kembali di Istora, mempertaruhkan reputasi sebagai ganda putra terbaik dunia. (iya/dna)