PALEMBANG, KOMPAS - Rahmad Darmawan memutuskan mundur sebagai pelatih Sriwijaya FC per 25 Juli 2018. Keputusan itu dibuat dengan sejumlah pertimbangan. Manajemen kini tengah mencari pengganti Rahmad Darmawan dan menunjuk Subangkit sebagai pelatih sementara Sriwijaya FC yang berkompetisi di Liga 1.
Direktur Pertandingan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin mengatakan, manajemen Sriwijaya FC telah menerima surat pengunduran diri Rahmad Darmawan (RD). Dalam surat tersebut, RD menuliskan kronologis pertemuannya bersama manajemen beberapa waktu lalu dan pernyataan keberatan sang pelatih untuk melatih tim berjuluk Laskar Wong Kito itu.
Menurut Augie, keberatan pelatih RD juga terkait dengan evaluasi yang dilakukan oleh manajemen. Namun, Augie menyatakan, evaluasi terhadap pemain dan pelatih adalah hal lumrah yang dilakukan oleh sejumlah tim sepakbola profesional.
Tidak hanya Rahmad, anggota tim pelatih juga mengundurkan diri. Mereka adalah asisten pelatih Rasiman, Frascis Wawengkang, dan Kurnia Sandy.
“Biasanya, penunjukan pelatih juga satu paket dengan tim pelatih,” ucap Augie.
Dengan mundurnya pelatih RD, lanjut Augie, manajemen menunjuk pelatih U-19 Sriwijaya FC Subangkit sebagai pelatih sementara sembari menunggu pelatih yang akan menggantikan RD. Sampai saat ini, ujar Augie, ada 7 pelatih asing yang sudah melamar untuk melatih Laskar Wong Kito.
“Kami masih melakukan diskusi untuk menentukan siapa yang akan menggantikan RD,” ucap Augie.
Augie menuturkan, penunjukan pelatih sementara itu dilakukan sebagai upaya agar Sriwijaya FC terhindar dari diskualifikasi PT Liga Indonesia Baru (LIB). “Jangan sampai pelatih SFC kosong,”katanya. Sebelumnya RD telah dikontrak untuk melatif Sriwijaya FC hingga 2020.
Sementara itu, Rahmad Darmawan mengonfirmasi bahwa dirinya memang sudah mengundurkan diri sebagai pelatih SFC. Pengunduran diri ini sebagai bentuk ketegasannya karena ada syarat yang tidak dipenuhi oleh pihak manajemen.
Sebenarnya, rumor untuk melepaskan pelatih Rahmad sudah terjadi sejak sebelum pertandingan Sriwijaya FC melawan Persija Jakarta, 10 Juli 2018. Namun, pihak manajemen kembali memanggil RD dan memintanya untuk melatih hingga akhir musim.
RD pun memenuhi permintaan tersebut dengan mengajukan beberapa syarat. Syarat yang diajukan adalah mempertahankan tim pelatih dan tidak mengevaluasi dirinya sampai akhir 2018.
Syarat itu diajukan oleh RD untuk memperlancar upayanya pemulihan tim setelah manajemen melepas delapan pemain inti. Kedelapan pemain itu adalah Rahmad Hidayat, Hamka Hamzah, Makan Konate, Novan Setya Sasongko, Alfin Ismail Tuasalamony, Patrich Wanggai, Mamadau N’Diaye, dan Adam Alis.
Keputusan melepaskan delapan pemain inti itu telah berbuntut pada memuncaknya kekecewaan pendukung Sriwijaya FC. Pendukung Laskar Wong Kito membuat kerusuhan dan melempar kursi Stadion Gelora Sriwijaya, Sabtu, (21/7/2018) saat Srwihaya kalah 0-3 pada laga melawan Arema FC. Sebanyak 373 kursi di tribune utara dan selatan stadion rusak.
Karena kejadian itu, PT LIB, sebagai operator kompetisi, menetapkan pertandingan Sriwijaya FC melawan Borneo FC, pada 29 Juli 2018, akan digelar di Stadion Agus Salim, Padang, Sumatera Barat.