JAKARTA, KOMPAS Tim estafet 4 x 100 meter putra Indonesia masih harus membenahi performanya agar mampu memenuhi target meraih medali Asian Games 2018. Salah satunya membenahi penyerahan tongkat estafet.
Tim estafet 4 x 100 m putra nasional yang terdiri dari Fadlin Ahmad, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Yaspi Boby, serta pelari cadangan Bayu Kertanegara, menjalani uji coba di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (27/7/2018) petang. Dalam uji coba itu, tim mencatat waktu 39,59 detik.
Torehan itu di bawah catatan waktu saat uji coba kejuaraan Asian Games lalu, yakni 39,07 detik. Sementara rekor nasional saat ini, yang juga atas nama mereka, 39,05 detik.
Catatan waktu tercepat estafet 4 x 100 m putra di Asia saat ini dipegang tim estafet Jepang dengan 37,76 detik. Setelah torehan tim Jepang, ada tim China dan Thailand yang catatan waktunya di atas rekornas Fadlin dan kawan-kawan.
Eni Nuraini Martodihardjo, Pelatih nasional di sprinter dan tim estafet 4 x 100 m, mengatakan, pengambilan waktu pada uji coba itu masih dalam kerangka latihan sehingga pelari hanya mengerahkan sekitar 95 persen dari kemampuan mereka. Hasil latihan ini didesain mencapai puncaknya di Asian Games.
Dari uji coba itu, Eni melihat perlunya perbaikan dalam penyerahan tongkat dari Zohri sebagai pelari kedua kepada Eko yang menjadi pelari ketiga.
”Baik Lalu Muhammad Zohri yang menjadi pelari kedua maupun Eko Rimbawan yang menjadi pelari ketiga masih terlalu maju dalam penyerahan tongkat estafetnya,” kata Eni yang didampingi pelatih tim estafet 4 x 100 m Erwin Renaldo Maspaitella.
Jika penyerahan tongkat yang terlalu maju dan melewati garis batas penyerahan itu tidak dibenahi serta terulang saat lomba, bisa berakibat fatal berupa diskualifikasi. ”Masih ada waktu untuk memperbaiki agar penyerahan tongkatnya tidak terlalu maju,” kata Erwin.
Kesiapan Palembang
Secara terpisah, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melaporkan progres kesiapan Palembang sebagai tempat penyelenggaraan sejumlah pertandingan Asian Games.
”Sekarang tinggal beautification. Tanam rumput, perbaikan jalan rusak, dan pembuatan taman. Tinggal itu saja. Infrastruktur fisik, konstruksi, 100 persen selesai. LRT (kereta
ringan) sudah mulai menerima umum (beroperasi),” kata Alex seusai bertemu Kalla di Kantor Wapres, kemarin.
Alex mengakui ada yang masih perlu diperbaiki di arena menembak, terkait dengan perubahan yang diminta delegasi teknik Asian Games serta perbaikan kursi tribune penonton di Stadion Gelora Jakabaring yang sempat dirusak penonton. Ia optimistis perbaikan tersebut tuntas akhir Juli.
Sementara dari cabang bola basket, tim Filipina mengumumkan mengundurkan diri dari pertandingan basket Asian Games 2018. Seperti dikutip Gulf News, sumber di Federasi Bola Basket Filipina (SBP) menyebutkan pengunduran diri tersebut karena mereka tengah berkonsentrasi pada pengajuan banding atas hukuman yang dijatuhkan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) atas insiden perkelahian antarpemain saat laga melawan Australia pada kualifikasi Piala Dunia di Bulacan, Filipina.
Seperti diketahui, 13 pemain dari Australia dan Filipina berikut dua pelatih Filipina diskors karena terlibat insiden tersebut. FIBA juga menjatuhi hukuman denda sekitar Rp 3,6 miliar.
Dalam pernyataannya, SBP meminta maaf kepada penyelenggara Asian Games, penggemar tim Filipina, dan komunitas bola basket Asian atas pengunduran diri tersebut. (NIC/LAS)