JAKARTA, KOMPAS—Laga puncak Combiphar Tenis Indonesia Terbuka seri pertama menjadi panggung bagi petenis nonunggulan. Setelah kemenangan pasangan nonunggulan Australia Michael Look/Matthew Romios di nomor ganda putra, giliran petenis nonunggulan Quentin Robert (Kepulauan Reunion) yang unjuk gigi.
Robert meraih gelar di nomor tunggal putra setelah mengalahkan Michael Look (Australia), 5-7, 7-5, 6-3, pada laga puncak di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (29/7/2018) . Berdasarkan catatan Federasi Tenis Internasional, kemenangan ini merupakan gelar pertama bagi petenis peringkat ke-944 dunia ini.
Robert sempat ketinggalan pada set pertama. Look yang melakukan servis lebih dulu, memenangi set pertama dengan skor 5-7. Look berhasil melakukan break setelah unggul 6-5.
Namun pada set kedua, Robert berhasil menyeimbangkan kedudukan. Saat gim dalam keadaan imbang 5-5, Robert berhasil melakukan break setelah pengembalian voli dari Look membentur net. Setelah unggul 6-5, Robert memaksimalkan kesempatan servis sehingga pertandingan dilanjutkan dengan rubberset.
Pada set penentu, kedua petenis saling berbalas break. Namun, Robert lebih mendominasi dengan empat kali mematahkan servis lawan, sedangkan Look hanya meraih dua kali break. Pengembalian Robert yang mengarah ke tepi net tak bisa dikembalikan oleh Look. Momen ini sekaligus mengunci kemenangan Robert pada laga puncak ini.
"Setelah memenangi set kedua, saya semakin percaya diri dapat memenangi pertandingan dan yakin bisa mengalahkan Look," kata Robert.
Menurut Robert, laga puncak yang berlangsung di bawah teriknya matahari ini berjalan sengit. Pada set pertama, Robert kewalahan oleh servis Look. "Look memiliki servis yang sangat bagus dan saya bahkan tidak tahu cara dia melakukan servis itu," jelasnya.
Mencapai laga puncak dengan posisi sebagai nonunggulan tidak membuat Robert besar kepala. Menurut dia, petenis yang berlaga di seri pertama ini sama-sama memiliki teknik yang baik. Oleh sebab itu, dia pun tak berani menjamin akan meraih capaian yang sama pada seri selanjutnya.
"Saya menang pada pekan ini tetapi bisa saja kalah di babak pertama seri selanjutnya. Untuk itu, saya harus tetap menang, tetap berjuang, dan tetap bangkit pada setiap pertandingan," kata dia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) Rildo Ananda Anwar mengatakan, kemenangan petenis nonunggulan pada laga puncak ini tidak mengherankan. Mengingat masing-masing petenis yang mendaftar memiliki kemampuan yang merata.
"Dalam turnamen sekelas ini, petenis yang berposisi sebagai unggulan dikarenakan jadwal bertanding mereka yang lebih banyak ketimbang petenis lain. Secara otomatis poin mereka pun lebih tinggi. Akan tetapi, soal kemampuan saya rasa hampir merata, baik unggulan maupun nonunggulan,” kata Rildo.
Laga puncak tunggal putra yang dimenangkan oleh Robert ini sekaligus menjadi pertandingan terakhir seri pertama Combiphar Tenis Indonesia Terbuka 2018. Seri selanjutnya akan dilanjutkan tanggal 30 Juli-12 Agustus 2018. (Insan Alfajri)