JAKARTA, KOMPAS – Tiga pekan menjelang Asian Games 2018, lifter senior Eko Yuli Irawan berusaha menjaga berat badan sesuai dengan kategori lomba yang diikuti. Eko juga memastikan tetap berada pada puncak penampilannya dengan masih menjalani latihan berat.
Eko mengatakan, saat ini berat badannya masih 66 kilogram, atau kelebihan 4 kilogram dari kategori lomba 62 kilogram. “Saya sudah memperhitungkan, dalam pekan ini bisa menurunkan berat badan sebanyak 2 kilogram. Sehingga nantinya menjelang perlombaan, saya tidak perlu melakukan terlalu banyak diet,” ujarnya, di Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Untuk menurunkan berat badan, Eko menjaga pola makan. Saat tim angkat besi makan bersama untuk merayakan ulang tahun Eko dan pelatih Supeni, Sabtu lalu, Eko menghindari gorengan dan makanan dengan lemak tinggi. Dia juga tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Eko menjelaskan, mendekati lomba, dirinya akan menurunkan berat badan dengan cara sauna dan hanya akan mengonsumsi buah-buahan. Setelah proses menimbang berat badan yang dilakukan dua jam menjelang perlombaan, biasanya Eko minum suplemen untuk menambah energi dan menjaga daya tahan tubuh.
Saat ini, Eko dan kawan-kawan masih menjalani program latihan berat. Dua pekan menjelang kejuaraan, program latihan berubah menjadi sedang. Di pekan terakhir, latihan dikurangi menjadi ringan agar atlet bisa mencapai puncak penampilan di Asian Games.
Perbedaan program latihan berat, sedang, dan ringan, menurut Eko, hanya terletak pada perbaikan teknik, volume, dan repetisi angkatan. “Kalau jumlah beban, kami selalu berusaha mencapai angkatan maksimal,” kata peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, London 2012, dan Rio de Janeiro 2016 itu.
Adapun berat badan lifter putri Sri Wahyuni saat ini sudah sesuai kategori lomba yaitu 48 kg. Menurut Yuni, saat ini dirinya menjaga agar berat badannya tidak meningkat. Dia juga berusaha menjaga mental dan motivasi berlomba. “Semua persiapan sudah berjalan maksimal. Mudah-mudahan semua berjalan lancar hingga Asian Games,” katanya.
Mantan lifter nasional Sri Indriyani mengatakan, menjaga berat badan sesuai kategori lomba memang menjadi tantangan bagi lifter yang akan menghadapi kejuaraan. “Tantangan itu tidak hanya untuk lifter yang kelebihan berat badan, tetapi juga untuk mereka yang berat badannya masih di bawah kategori lomba,” ujar peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2000 ini.
Sri Indriyani menjelaskan, kelebihan berat badan sebanyak 2-3 kg dalam angkat besi tidak terlalu masalah karena saat ini lifter masih menjalani latihan berat sehingga memerlukan energi untuk melakukan angkatan. Nantinya, menjelang lomba lifter harus memastikan berat badan sesuai kategori.
Namun, sebaiknya berat badan lifter memang tidak terlalu jauh dari kategori lomba yang diikuti. Penurunan berat badan yang terlalu ekstrem akan mempengaruhi jumlah angkatan. Selain itu, lifter akan merasa lemas dan kehabisan tenaga.