SOLO, KOMPAS – Komite Paralimpiade Nasional Indonesia memastikan pengadaan peralatan pelatnas Asian Para Games 2018 untuk semua cabang olahraga telah dilakukan. Pengadaan peralatan latihan dan tanding tersebut dilakukan dengan pendampingan pihak kejaksaan.
“Pengadaan sudah beres semua. Kejaksaan Negeri Solo mendampingi pembelanjaaan alat-alat untuk latihan dan tanding. Tanpa bantuan kejaksaan kami tidak mungkin berani membelanjakan itu karena kami enggak ngerti birokrasi pengadaan barang,” kata Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC-National Paralympic Committee) Indonesia Senny Marbun di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/7/2018).
Senny mengatakan, pengadaan berbagai peralatan pelatnas telah dilakukan sejak bulan Mei. NPC sebenarnya sudah menerima dana Rp 18 miliar pada bulan Maret untuk membeli berbagai peralatan.
Namun, NPC belum berani langsung menggunakan anggaran tersebut karena ketika itu belum ada petunjuk teknis mekanisme pembelian barang. “Sekarang sudah berani belanja dengan pendampingan kejari,” katanya.
Senny mengatakan, pembelian peralatan telah dilakukan untuk semua cabang olahraga, antara lain kursi-kursi roda untuk cabor anggar, tenis meja, tenis lapangan, basket, atletik, bulu tangkis, dan boccia. Selain itu, matras untuk judo, peluru untuk cabor menembak, peralatan anggar, perlengkapan bulu tangkis, tenis meja, dan cabor lainnya.
Senny mengakui belanja peralatan yang dilakukan pada bulan Mei tersebut sangat terlambat. “Pelatnas itukan mulai Januari, harusnya ketika Januari mulai pelatnas itu sudah ada alat-alat latihan. Inikan Mei baru belanja peralatan,” ujarnya.
Walaupun pengadaan sudah dilakukan sejak Mei, namun belum semua peralatan tiba.Pelatih kepala tenis meja pelatnas Asian Para Games, Rima Ferdianto mengatakan, kursi roda untuk tenis meja dan cabor lainnya yang dipesan dari Jepang, Inggris, dan Thailand direncanakan baru datang Agustus.
Pengadaan kursi roda tersebut membutuhkan waktu lama karena setiap kursi roda dibuat khusus sesuai ukuran tubuh masing-masing atlet. “Tenaga ahli mereka datang ke sini (Solo) untuk mengukur langsung badan atlet karena kursi roda itu harus pas dengan badan. Proses pembuatannya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan sejak dipesan,” katanya.
Menurut Rima pelatnas terus digenjot meskipun kursi roda tersebut hingga sekarang belum diterima. Pihaknya berharap kursi roda baru itu akan dapat meningkatkan performa atlet saat berlaga di Asian Para Games.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.