Meskipun tidak ditargetkan meraih medali emas pada disiplin kyorugi, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia bersikeras para atletnya harus berjuang untuk meraih podium tertinggi. Harapan Indonesia untuk meraih medali emas dari kyorugi diletakkan di bahu Mariska Halinda.
Mariska adalah atlet kyorugi pada kelas -53 kilogram. Meski baru berusia 24 tahun, dia menjadi atlet paling berpengalaman di pelatnas kyorugi. Dia sudah menghuni pelatnas taekwondo sebelum Asian Games Incheon 2014 dan menjadi satu-satunya atlet dari pelatnas taekwondo saat ini yang pernah mengikuti ajang empat tahunan tersebut.
Mariska memiliki banyak pengalaman pada berbagai turnamen internasional dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Mariska menjadi satu-satunya atlet pelatnas saat ini yang pernah merebut dua medali emas pada SEA Games 2015 dan 2017.
Bersama atlet-atlet taekwondo Indonesia lainnya, Mariska berlatih intensif di Korea Selatan dan menjalani berbagai laga uji coba melawan atlet-atlet dari klub amatir dan klub profesional di Korsel. Setiap laga direkam serta dievaluasi dari sisi taktik dan teknik agar dia dapat terus memperbaiki diri.
Secara teknik, Mariska sudah sangat menguasai semua gerakan untuk menyerang dan bertahan. Namun, Mariska terus memperbaiki dari sisi taktik dan mental. Perbaikan dari sisi taktik diperlukan karena banyak hal yang masih dapat dilakukan Mariska untuk mendapat tambahan poin saat clinch atau berpelukan karena jarak terlalu dekat. Pukulan dan dorongan keluar garis tepi heksagon dapat dilakukan untuk menambah nilai.
Perbaikan taktik dan mental mendatangkan hasil yang cukup memuaskan. Mariska merebut medali perunggu pada Kejuaraan Asia dan merebut dua emas taekwondo pada Universiade di Korsel pada pekan ketiga Juli.
Kini, Mariska menjalani tahap akhir latihan untuk menjaga kondisi tetap di puncak agar siap berlaga pada Asian Games. Pendampingan psikolog juga diberikan untuk mengatasi hambatan mental dan stres pra-pertandingan.
”Kemampuan saya meningkat di berbagai sisi setelah pelatnas di Korsel. Saya akan berusaha keras untuk merebut medali emas bagi Indonesia,” kata Mariska. (ECA)