JAKARTA, KOMPAS—Petenis muda Indonesia Justin Barki menderita kekalahan beruntun pada Combiphar Tenis Indonesia Terbuka seri kedua, Kamis (2/8/2018), di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta. Kekalahan ini menyakitkan karena dalam dua laga yang dijalani, Justin mengaku berpeluang untuk menang.
Kekalahan pertama Justin terjadi di babak kedua nomor tunggal. Pada laga ini, Justin kalah dari petenis Amerika Serikat Christian Langmo dengan skor, 3-6, 6-7 (5-7). Selanjutnya pada nomor ganda, Justin yang berpasangan dengan Matthew Romios (Australia)Pada pertemuan tersebut, menurut Chores, Valentinus menyatakan dirinya ingin kembali bermain di ring tinju seperti dulu. “Karena itulah, takluk dari pasangan beda negara Aryan Goveas (India)/Courtney John Lock (Zimbabwe), 3-6, 7-5, 9-11.
“Saya terpukul sekali hari ini karena dalam dua pertandingan itu selalu memiliki momen-momen untuk menang,” kata Justin saat ditemui seusai kekalahan kedua.
Saat bermain di nomor tunggal, Justin mengaku berpeluang untuk memaksakan rubber set. “Seandainya saya bisa memenangi set kedua, saya optimistis bisa menang pada set ketiga,” kata dia.
Lain halnya dengan kekalahan kedua. Menurut Justin, Matthew yang sebelumnya memiliki servis bagus, kali ini justru tidak bermain maksimal. “Saat dia servis, saya yang berada di depan rada kaget-kagetan mainnya. Ditambah lagi, lawan kami pengembalian bolanya sangat bagus pada set pertama,” kata dia.
Namun, bukan itu saja yang membuat Justin belum selesai memikirkan kekalahannya ini. Momen terakhir pertandingan adalah saat pengembalian bola Justin melenceng keluar lapangan.
“Saya melihat lawan mepet banget posisinya di depan net, makanya saya melakukan lob. Akan tetapi bolanya keluar,” jelasnya.
Combhipar Tenis Indonesia Terbuka ini masih menyisakan satu seri lagi. Namun, Justin belum memastikan apakah akan mengikuti seri selanjutnya atau tidak. Yang pasti, petenis yang akan membela "Merah Putih"di Asian Games itu akan tetap berlatih.
“Saat masa sulit begini, saya biasanya menghibur diri dengan belajar. Baca buku, misalnya, sejak usia 12 tahun, saya terbiasa baca buku,” kata petenis 18 tahun tersebut
Selain itu, kehadiran orang tuanya pada setiap pertandingan turut membantu masa sulitnya ini. “Mereka selalu memberikan dukungan untuk saya, terlepas dari bagaimana pun hasil pertandingannya,” ucap dua bersaudara ini.
Orang tua Justin memang tak pernah absen dalam setiap pertandingannya di turnamen ini. Mereka selalu berada di barisan depan kursi penonton lapangan tiga Hotel Sultan. “Saat dia kalah, saya selalu bilang, kamu harus bisa menerima kekalahan. Dalam pertandingan, kalah menang itu biasa. Lagipula, kan masih ada seri selanjutnya,” kata Lawrence, ayah Justin.
Dengan kekalahan Justin Barki, Indonesia tinggal menyisakan satu wakil yang lolos ke semifinal seri kedua ini, yakni David Agung Santoso. Berpasangan dengan Cheong Eui Kim (Korea Selatan), David berhasil mengalahkan pasangan Lebanon Hady Habib/Giovani Samaha dengan skor 4-6, 6-3, 10-6. Sementara ganda putra Indonesia Arief Rahman/Sunu Wahyu Trijati kalah dari pasangan Jepang Sho Shimabukuro/Kaito Uesugi, 6-7, 6-3.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.