BUKITTINGGI, KOMPAS -Kirab obor Asian Games 2018 disambut meriah di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis (2/8/2018). Warga tumpah ruah menyambut kirab yang melintasi 21 lokasi, antara lain Tugu Polisi Wanita, Lobang Jepang, Rumah Kelahiran Bung Hatta, dan Istana Bung Hatta. Ajang ini tak hanya membangkitkan semangat masyarakat di Sumatera Barat untuk turut menyemarakkan Asian Games, tetapi juga menggairahkan sektor pariwisata di sana.
”Ini kesempatan langka. Entah kapan bisa melihat lagi. Semoga kegiatan serupa bisa kembali dilakukan di Bukittinggi lagi,” kata Zaglul Fuadi (62), warga Bukittinggi.
Penyambutan obor Asian Games dilakukan di Lapangan Kantin, dihadiri antara lain Walikota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias, Menristek Mohammad Nasir, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Inspektur Jenderal (Pol) Fakhrizal, dan Ketua Deputi II Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) Francis Wanandi. Sejumlah artis seperti Olivia Zalianty dan Doni Kusuma, dan serta mantan juara dunia tinju WBA Chris John turut menjadi pembawa obor Asian Games 2018.
Ramlan yang menjadi pembawa obor pertama di Bukittinggi menambahkan, selain meningkatkan antusias warganya untuk menyemarakkan Asian Games yang berlangsung 18 Agustus-2 September 2018 mendatang, pihaknya berharap momen tersebut berdampak ke daerah baik Bukittinggi maupun Sumbar. “Semoga setelah even ini, Bukittinggi sebagai kota pariwisata semakin lebih baik dan makin dikunjungi oleh masyarakat,” kata Ramlan.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menambahkan, Bukittinggi dipilih karena dinilai mampu menyelenggarakan acara penyambutan dan kirab itu. Apalagi, Kota Bukittinggi tidak bisa dilepaskan dari sejarah Indonesia karena Bukittinggi pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) antara tahun 1948-1949.
“Selain itu, proklamator dan wakil presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta juga berasal dari Bukittinggi. Di sini, kita juga bisa melihat saksi sejarah bahwa Jepang pernah berada di sini yakni Lobang Jepang,” kata Nasrul.
Api obor Asian Games 2018 yang dibawa dengan Pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara tiba sekitar pukul 12.00 di Bandara Internasional Minangkabau. Setelah beristirahat sejenak, sekitar pukul 13.00 api obor itu kemudian dibawa dengan iringan panjang dan sampai di Bukittinggi sekitar pukul 14.30.
Iringan kendaraan pembawa api obor disambut pelajar dan masyarakat yang memadati jalan sejak keluar dari bandara di Padang Pariaman, kemudian melewati Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, hingga Bukittinggi. Para pelajar dan warga membawa bendera merah putih dan negara-negara Asia dan berteriak penuh antusias setiap kali rombongan melintas.
Di Bukittinggi, warga tumpah ruah menyambut api obor, mengikuti acara penyambutan, hingga kirab yang melintasi 21 titik antara lain seperti Tugu Polisi Wanita, Lobang Jepang, Rumah Kelahiran Bung Hatta, dan Istana Bung Hatta. Kirab yang dimulai sekitar pukul 15.00 dan berakhir 17.30 ditandai dengan penyulutan mini caldron (lentera).
Olivia Zalianty mengatakan sangat menikmati keterlibatannya sebagai pembawa obor di Kota Bukittinggi setelah melakukan hal serupa di Toba, Sumatera Utara. Membawa obor di Bukittinggi berbeda karena dia harus melewati Lobang Jepang sejauh 1,4 kilometer yang minim pencahayaan.
"Dari seluruh rute kirab sejauh 10 kilometer, Lobang Jepang ini yang katanya paling berat. Tetapi membawa obor api abadi melewati gua-gua bagi saya sangat eksotis," kata Olivia.
Olivia juga mengapresiasi antusias masyarakat Bukittinggi yang sangat tinggi. "Di sini antusiasmenya tinggi, apalagi lebih banyak anak-anak. Mungkin karena berada di kota. Saya berharap, semangat masyarakat itu bisa sampai ke atlet-atlet Indonesia dan menyumbang banyak medali emas," kata Olivia.
Mohamad Nasir mengatakan, obor Asian Games adalah simbol energi, simbol antusiasme, dan kesatuan semangat untuk mencapai satu tujuan yang diimpikan. Dalam kesempatan itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk turut mensukseskan Asian Games 2018 dan mendukung atlet-atlet Indonesia agar mencapai prestasi terbaik.