Kekalahan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 tidak boleh menyurutkan tekad mereka untuk menjadi juara di Asian Games 2018.
JAKARTA, KOMPAS Ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon terhenti di babak perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 di Nanjing, China, Jumat (3/8/2018). Mereka kalah dari ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 19-21, 18-21. Kekalahan itu harus menjadi cambuk yang melecut motivasi mereka untuk tampil lebih baik di Asian Games 2018.
Dalam pertandingan melawan ganda putra Jepang dengan peringkat nomor empat dunia, Kevin/Marcus kerap melakukan kesalahan sendiri. Pada gim pertama, mereka tertinggal 9-17. Setelah susah payah memepet skor menjadi 16-17, Kevin/Marcus tidak bisa keluar dari tekanan.
Pola yang sama terjadi pada gim kedua. Ganda putra yang sering disebut ”Minions” oleh penggemarnya ini tertinggal 11-18. Kevin/Marcus bisa merebut tujuh angka berturut-turut menjadi 18-18. Namun, lawan bisa mengunci kemenangan, 21-18.
Marcus menuturkan, lawan mempunyai pola serangan dan pertahanan yang bagus. ”Ketemu mereka memang selalu ramai. Semoga kami bisa meraih hasil yang lebih baik di Asian Games,” ujar Marcus, seusai berlaga.
Ini merupakan penampilan kedua Kevin/Marcus di Kejuaraan Dunia. Tahun lalu, langkah Minions juga tertahan di babak perempat final setelah kalah dari Chai Biao/Hong Wei (China), 11-21, 19-21, 20-22.
Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi menuturkan, Kevin/Marcus mempunyai mental juara. ”Kekalahan pada suatu pertandingan akan jadi motivasi mereka untuk bangkit. Mereka bukan tipe pemain yang gampang menyerah. Apalagi, sebentar lagi tampil di Asian Games sebagai pemain tuan rumah,” kata Herry dari Nanjing, China.
Ganda China
Di sektor ganda putri, untuk pertama kali setelah lebih dari 20 tahun berlalu, tim bulu tangkis China gagal mengantongi gelar di Kejuaraan Dunia 2018. Pada pertandingan babak perempat final, ganda putri China, Chen Qingchen/Jia Yifan, kalah dari pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, 21-23, 21-23.
Chen/Jia merupakan ganda putri berperingkat satu dunia. Mereka tampil dengan status juara bertahan. Di level yunior, pasangan ini menjadi juara dunia pada 2014 dan 2015. Chen Qingchen juga menjadi juara dunia yunior pada 2013, berpasangan dengan He Jiaxin. Sepanjang tahun ini, Chen/Jia dua kali berlaga di final, yakni di Malaysia Masters dan Malaysia Terbuka.
Kekalahan Chen/Jia mengubur mimpi China untuk membawa pulang trofi juara dari nomor ganda putri yang sejak 1997 selalu menjadi andalan. Sebelumnya, tiga ganda putri China, Du Yue/Li Yinhui, Huang Dongping/Li Wen Mei, dan Hua Yaqiong/Yu Xiaohan, juga tersingkir.
Chen mengakui ganda putri Indonesia memenangkan pertarungan mental pada saat-saat kritis. ”Kami kalah dengan cara yang sangat disayangkan. Padahal, kami sudah memimpin perolehan angka. Kami kehilangan beberapa poin penting dan ini kesalahan besar. Lawan semakin percaya diri,” katanya seusai laga, seperti dikutip laman PBSI.
Sementara Jia menilai lawannya, terutama Greysia, dapat bermain lebih baik. ”Greysia pemain berpengalaman. Dia berusia 30 tahun, tetapi bisa bermain seperti masih muda. Hal itu terlihat dari cara dia berlari keliling lapangan dan cara dia mengembalikan kok,” tutur Jia.
Greysia/Apriyani memenangi laga itu dengan susah payah. Setelah sempat unggul 8-5, mereka justru berbalik tertinggal 8-12 di gim pertama. Pelan, tetapi pasti, mereka mengejar dan memenangi gim itu. Pada gim kedua, Greysia/Apriyani teringgal 7-12. Namun, mereka kembali mengejar dan mengunci kemenangan.
”Dalam posisi kami sudah unggul, terkejar, kemudian unggul lagi, apalagi menghadapi lawan yang sudah satu level, memang kuncinya adalah pada mental. Siapa yang siap mental, bisa tahan capek pikiran, dia yang akan memenangkan pertandingan” tutur Greysia.
Laga ini merupakan pertemuan keempat Greysia/Apriyani dan Chen/Jia. Pada dua laga terakhir, Kejuaraan Beregu Piala Uber 2018 dan Hong Kong Terbuka 2017, ganda putri Indonesia itu selalu kalah. Sebelumnya, masih di tahun 2017, Greysia/Apriyani mengalahkan Chen/Jia pada semifinal Perancis Terbuka. Di kejuaraan itu, Greysia/Apriyani meraih gelar perdananya.
Selanjutnya, Greysia/Apriyani akan menghadapi ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Ganda putri Jepang melaju ke semifinal setelah menaklukkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), 21-19, 21-13.(DNA)