logo Kompas.id
OlahragaM Sarengat, Dilema Atletik dan...
Iklan

M Sarengat, Dilema Atletik dan Sekolah

Oleh
Chris Pudjiastuti
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hhqI8ZoW3_piZThA3Tte3gNjTPE=/1024x699/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F68595001.jpg
KOMPAS/IGNATIUS SUNITO

Mantan pelari tercepat Asia, Moh Sarengat, menyalakan Obor PON didampingi oleh ”Ratu Bulu Tangkis” Minarni saat geladi bersih upacara pembukaan PON IX, Kamis (21/7/1977) di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Mohammad Sarengat, pelari legendaris ini pada Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta meraih medali emas untuk nomor lari 100 meter dan lari gawang putra 110 meter dalam waktu 14,3 detik. Pencapaian Sarengat itu sekaligus rekor baru untuk lari 100 meter dengan catatan 10,5 detik. Rekor itu baru dipecahkan 25 tahun kemudian lewat pelari Purnomo dengan waktu 10,3 detik.

Sarengat yang lahir di Banyumas, 28 Oktober 1939, meninggal pada usia 74 tahun di Jakarta. Hidup ayah tiga anak ini sungguh ”berwarna”. Setelah tak lagi menjadi atlet, selama bertahun-tahun dia bekerja sebagai dokter pribadi Wakil Presiden Sultan Hamengku Buwono IX dan Adam Malik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000