Untuk ketiga kalinya Septia Nigrum Rahmadani (14) mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis. Pada dua audisi umum sebelumnya, tahun 2015 dan 2016, ia harus menyimpan sementara keinginan bergabung menjadi atlet bulu tangkis PB Djarum.
Saat pertama mengikuti audisi umum di Kudus, Jawa Tengah, tahun 2015, ia gagal mendapatkan super tiket ke final. Setahun kemudian, meskipun mengantongi super tiket yang diberikan tim pencari bakat PB Djarum, langkahnya terhenti pada babak final di Kudus. Tahun 2017, keinginannya mengikuti audisi tak kesampaian karena usianya telah 13 tahun, dan hanya ada hanya ada kategori U-11 (6-10 tahun) dan U-13 (11-12 tahun) yang dipertandingkan.
Kali ini, Septia datang jauh-jauh dari Jepara ke Karanganyar, Jawa Tengah untuk berlaga lagi pada kategori U-15. Melalui pertandingan tiga game yang melelahkan di GOR RM Said, Karanganyar, Senin (6/8/2018), siswi SMPN 1 Kedung, Jepara itu, berhasil meraih Super Tiket sebagai bekal ke babak Final Audisi Umum di Kudus, 7-9 September. Kerja keras dan semangat pantang menyerah membawanya meraih hasil itu.
“Saya akan berlatih lebih giat lagi agar menang pada babak final sehingga bisa masuk PB Djarum,” ujar Septia yang datang ke Karanganyar diantar ayahnya, Suratman (48).
Suratman mengantarkan putrinya menggunakan sepeda motor dari Jepara ke Karanganyar yang berjarak hampir 200 kilometer. Perjalanan lima jam mereka tempuh. “Selama audisi, kami menginap di rumah nenek di Masaran, Sragen,” kata Septia. Selama tiga hari audisi itu, Suratman mengantarkan Septia dari Masaran ke GOR RM Said yang berjarak sekitar 21 km. Semua usaha itu dilakoni Septia demi meraih asa sebagai pebulu tangkis dunia.
Peserta lainnya, Tegar Alfarisi Jalu Pamungkas (8), juga telah tiga kali mengikuti audisi ini. Di audisi ketiganya, Tegar akhirnya merebut super tiket. Untuk meraih itu, ia harus giat berlatih bulu tangkis setiap sepulang sekolah dari mulai pukul 15.30 hingga petang di klub bulu tangkis Tangkis di Sukoharjo, Jawa Tengah. “Saya ingin jadi juara dunia seperti Kevin Sanjaya,” kata siswa SDN 2 Kenep, Sukoharjo itu.
Sebanyak 26 bibit-bibit belia bulu tangkis lolos menuju babak final Audisi Umum. Dari 26 peserta itu, 8 diantaranya meraih super tiket berdasarkan hasil pilihan Tim Pencari Bakat. Audisi di Karanganyar yang digelar, Sabtu-Senin (4-6/8/2018) diikuti total sebanyak 871 peserta dari berbagai daerah.
Yuni Kartika, tim pencari bakat, mengatakan, teknik para pebulu tangkis cilik, terutama putri perlu lebih diasah dan dikembangkan. Penguasaan teknik mereka tertinggal dibandingkan dengan putra. “Untuk putra, mulai U-11 sudah bagus-bagus kemampuan tekniknya, yang putri masih kurang,” ujarnya.
Yuni mengatakan, regenerasi atlet bulu tangkis tunggal putri saat ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia, yang telah tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain, seperti China, Jepang, bahkan Thailand. Karena itu, pencarian bakat atlet bulu tangkis putri juga menjadi fokus PB Djarum. “Bibitnya (atlet putri) masih sedikit,” katanya.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mengatakan, berbeda dari Audisi Umum 2017 yang hanya ada kelompok usia U-11 dan U-13, pada Audisi Umum 2018 ini telah ditambah kategori U-15 (13-14 tahun). Hal ini untuk menjaring lebih banyak bibit berbakat pada kategori usia dini yang berbeda guna menyesuaikan kebutuhan keberlanjutan regenerasi atlet. “Berdasarkan kebutuhan, untuk putra dengan kelahiran tahun 2006, butuh kuota atlet lebih banyak,” katanya. Hal yang sama dibutuhkan untuk regenerasi atlet putri.