MAGELANG, KOMPAS Borobudur Marathon 2018 yang diselenggarakan pada November mendatang diharapkan kembali memberikan kontribusi positif bagi warga di sekitar lokasi lomba. Tahun lalu, peredaran uang selama Borobudur Marathon mencapai Rp 14 miliar.
Demikian dituturkan Djoko Sudiatmo, Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, saat ditemui dalam acara Tilik nDeso, yang mengawali rangkaian Borobudur Marathon 2018, di Balai Ekonomi Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (9/8/2018).
Borobudur Marathon 2018 diselenggarakan oleh Pemprov Jateng bekerja sama dengan Bank Jateng dan harian Kompas. Hadir dalam acara kemarin, perwakilan dari perusahaan asuransi Generali yang menjadi asuransi peserta, Kapolres Kabupaten Magelang Ajun Komisaris Besar Hari Purnomo, sejumlah kepala desa, perwakilan sekolah, serta para pemilik penginapan di sekitar Borobudur.
Tahun lalu, ajang Borobudur Marathon mampu meningkatkan secara signifikan perekonomian ribuan pelaku usaha lokal. Geliat perekonomian dan tambahan pendapatan ini, kata Djoko, terjadi selama dua hingga tiga hari menjelang hingga setelah hari pelaksanaan Borobudur Marathon. Dengan penyempurnaan kegiatan yang dilakukan, Borobudur Marathon 2018 diharapkan semakin berdampak signifikan untuk perekonomian warga.
Kepala Biro Yogyakarta dan Jateng Selatan Harian Kompas Bambang Sigap Sumantri mengatakan, nominal uang yang beredar selama pelaksanaan Borobudur Marathon 2017 mencapai Rp 14 miliar.
Agar Borobudur Marathon bisa benar-benar bermanfaat, berdampak positif bagi masyarakat sekitar, tahun ini segenap panitia Borobudur Marathon akan blusukan mencari potensi-potensi lokal untuk ditawarkan kepada para pelari dan wisatawan.
”Kita harus ingat bahwa pelari adalah sekaligus wisatawan yang pasti juga tertarik melihat keunikan dan keindahan di sekitar Borobudur,” ujar Sigap.
Branding and Marketing Big Change Agency Dian Maya Puspitasari mengatakan, blusukan atau upaya mendata semua potensi lokal tersebut sudah dilakukan pada 9-11 Agustus. Semua potensi tersebut nantinya akan mulai dipromosikan dan dipublikasikan melalui media sosial pada September.
”Dengan melihat apa yang dipublikasikan di media sosial, para pelari diharapkan tertarik meluangkan waktu lebih lama untuk berwisata,” ujar Dian yang menjadi bagian dari konsultan media Borobudur Marathon. (EGI)