Gadis kelahiran Semarang, Jawa Tengah, ini sebenarnya belum terlalu lama menggeluti balap sepeda downhill. Tiara Andini Prastika baru mulai menggeluti downhill pada akhir 2012. Sebelumnya, ia lebih berkonsentrasi di balap sepeda jalan raya. Meski relatif baru, Tiara sudah bisa menyabet gelar juara nasional 2017.
Menjelang Asian Games 2018, kondisi Tiara belum bisa maksimal karena cedera jari telunjuk tangan kanan. Cedera itu dialaminya saat mengikuti Kejuaraan Asia 2017 di China. Jari yang masih dipasangi pen itu agak mengganggu performanya. Meski demikian, atlet kelahiran 22 Maret 1996 itu tetap penuh semangat untuk mengejar medali emas di Asian Games 2018.
Bersama Nining Porwaningsih, Tiara sudah menjadi ”duet maut” di berbagai ajang kompetisi downhill. Keduanya menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan, baik di tingkat regional maupun internasional. Keduanya bergantian memenangi berbagai kejuaraan di dalam dan luar negeri.
”Kondisi cedera saya masih sama, cuma saya sekarang lebih menjaga. Setiap latihan, saya enggak bisa push, tergantung kondisi tangan. Untuk penguasaan trek, kita sebagai tuan rumah lebih diuntungkan karena sudah hafal treknya. Namun, beberapa waktu kemarin ada sedikit perubahan trek, jadi mencari ritmenya lagi,” tutur Tiara yang jari telunjuknya sempat bengkak lagi karena jatuh saat latihan.
Meski demikian, di sisa waktu yang ada, Tiara berusaha sekuat mungkin memulihkan kondisi jari telunjuknya dan menemukan lagi ritme trek yang sedikit berubah itu.
”Kalau buat sekali hantam push gitu, insya Allah masih bisa,” ucap Tiara yang masih menjadi pebalap MTB nasional terbaik bersama Nining. (OKI)