PALEMBANG, KOMPAS Rombongan atlet yang tiba lebih awal di Palembang, Sumatera Selatan, belum bisa tinggal di wisma atlet. Peraturan menyebutkan, delegasi Asian Games baru boleh tinggal di wisma atlet dua hari sebelum pertandingan dan keluar dua hari setelah pertandingan.
Peraturan itu juga berlaku bagi kontingen Indonesia. Tim soft tennis, misalnya, yang tiba di Palembang pada Jumat (10/8/2018), juga belum bisa menginap di wisma atlet. Mereka tinggal di hotel selama tiga hari untuk adaptasi cuaca dan arena tenis di Kompleks Olahraga Jakabaring hingga Minggu (12/8).
”Kami baru diperbolehkan tinggal di wisma atlet dua hari sebelum pertandingan,” ujar pelatih tim soft tennis Indonesia Gularso.
Tim soft tennis yang menargetkan satu medali emas dari nomor tunggal putra ini akan kembali ke Jakarta pada Minggu, kemudian ke Palembang lagi paling lambat pada 26 Agustus.
Penanggung Jawab Departemen Wisma Atlet Palembang dari Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Loga Subhan Tamar, kemarin, mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa ada 40 atlet dan ofisial dari cabang olahraga dayung yang akan tiba di Palembang pada Jumat malam.
Namun, lanjut Loga, belum ada atlet yang menginap di wisma atlet. Pasalnya, dalam aturan, atlet dan ofisial baru dapat menginap dua hari sebelum pertandingan hingga dua hari setelah pertandingan selesai.
Loga juga mengatakan, pihaknya belum mendapatkan daftar resmi jumlah atlet dan ofisial yang akan datang. Berdasarkan daftar nama yang masuk, ada 3.159 atlet dan ofisial dari 38 negara yang akan bertanding di Palembang. ”Namun, data itu bisa berubah,” kata Loga.
Dalam pengaturannya, ujar Loga, atlet akan ditempatkan berdasarkan kontingen. Ada 9 menara yang akan ditempati atlet. Tiga menara di wisma atlet eks SEA Games 2011, lima menara di rusunawa, dan satu menara di rusunami.
Loga mengatakan, kemungkinan atlet akan mulai berdatangan pada 14 Agustus karena pada tanggal 16 sudah ada pertandingan sepak bola putri. Adapun puncak kedatangan atlet diperkirakan pada 20 Agustus.
Selain wisma atlet, lanjut Loga, pihaknya juga telah menyiapkan ruang makan berkapasitas 3.000 orang. ”Kapasitas ini mencukupi karena dimungkinkan ada atlet yang makan di tempat pertandingan,” ucapnya.
Sementara, untuk pengamanan, ada sekitar 200 personel dari kepolisian yang menjaga wisma atlet sepanjang Asian Games.
Sepeda trek
Di cabang balap sepeda, dua pebalap disiplin jalan raya, Aiman Cahyadi dan Robin Manullang, ditarik untuk memperkuat tim trek. Tim trek kekurangan atlet untuk mengikuti nomor yang akan dilombakan sehingga terpaksa mengambil pebalap dari disiplin jalan raya.
”Tadinya Robin hanya jadi cadangan di nomor pursuit (trek), tetapi nanti akan menggantikan Nandra (Eko Wahyudi),” kata Mohammad Handy, pelatih track endurance, di Velodrom Internasional Jakarta. (IND/RAM)