TORONTO, SABTU - Semula, Stefanos Tsitsipas hanya berharap bisa memenangi dua pertandingan pada turnamen tenis ATP Masters 1000 Toronto, Kanada. Tak diduga, petenis berusia 19 tahun itu tampil di final, bahkan, dengan mengalahkan empat petenis peringkat 10 besar dunia secara beruntun.
"Awalnya saya hanya menduga bisa menang dalam dua pertandingan. Tetapi, saya akhirnya bisa berada di final. Ini hadiah ulang tahun terbaik bagi saya," kata Tsitsipas, dalam laman resmi ATP, usai mengalahkan petenis peringkat ke-6 dunia, Kevin Anderson, 6-7 (4), 6-4, 7-6 (7), pada semifinal, Sabtu (11/8/2018).
Dalam final pertama pada turnamen kategori ATP Masters 1000, kategori tertinggi dalam struktur turnamen ATP, Minggu sore waktu setempat atau Senin dinihari waktu Indonesia, Tsitsipas berhadapan dengan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal. Jika menang, itu akan menjadi hadiah ulang tahun ke-20 Tsitsipas yang jatuh pada 12 Agustus.
Nadal pun bisa menjadi petenis 10 besar berikutnya yang ditaklukkan Tsitsipas setelah Dominic Thiem (8), Novak Djokovic (10), Alexander Zverev (3), dan Anderson sejak babak kedua hingga semifinal.
Dengan hasil tersebut, petenis Yunani itu akan naik ke peringkat 15, dari posisi ke-27, pada Senin. Jika juara, dia akan berada di urutan ke-12. Dia melesat dari peringkat ke-168 pada pekan yang sama 2017.
Tsitsipas pun menjadi petenis non unggulan pertama yang tampil pada final Toronto Masters sejak Nicolas Kiefer dikalahkan Nadal pada final 2008. "Saya tak bisa berharap lebih baik dari ini. Bermain dengan baik dan mengalahkan bintang-bintang top. Saya yakin, penonton juga tak menduga hasil ini," katanya.
Petenis yang memulai persaingan di arena tenis profesional pada 2016 ini punya gaya permainan agresif. Salah satu kemampuan terbaiknya adalah kemampuan memecahkan masalah dalam posisi tertekan.
Setelah tak mampu mengembalikan 88 persen servis pertama Anderson pada set pertama, dia mengubah pengembalian servis pada set kedua. Variasi pukulan, dengan memukul bola lebih awal, membuat Anderson frustasi. Kemenangan atas Zverev, 3-6, 7-5 (11), 6-4, pada perempat final, didapat setelah Tsitsipas tertinggal 3-6, 2-5.
"Tidak pernah menjadi lebih mudah, Anda hanya menjadi lebih baik," tulis Tsitsipas pada lensa kamera setelah mengalahkan Anderson.
Bagi Nadal, yang pernah mengalahkan Tsitsipas pada final ATP Barcelona, April, 6-2, 6-1, final Toronto Masters menjadi kesempatan menjuarai ATP Masters 1000 untuk ke-33 kali. Kemenangan atas Karen Khachanov, 7-6 (3), 6-4, membawa Nadal pada final kelima tahun ini. Dia menjadi juara di Monte Carlo, Barcelona, Roma, Perancis Terbuka yang semuanya berlangsung di lapangan tanah liat.
"Saya senang dengan cara bermain saya. Secara umum, saya pikir penampilan saya membaik," kata Nadal.
Ulangan final Perancis Terbuka
Final turnamen putri WTA Premier Montreal, Simona Halep melawan Sloane Stephens, menjadi ulangan final Perancis Terbuka, Juni, yang dimenangi Halep. Halep, petenis nomor satu dunia, mengalahkan Asleigh Barty, 6-4, 6-1, pada semifinal, sementara Stephens menang atas Elina Svitolina, 6-3, 6-3.
"Saya pikir, saya bermain dengan cerdik hari ini. Saya menekannya ke arah backhand sehingga saya bisa menyerangnya dari tengah lapangan karena pengembalian servisnya pendek," kata Halep.
Sementara, Stephens mengatakan, dia akan bermain tanpa beban melawan Halep. "Halep menjadi petenis nomor satu dunia bukan tanpa alasan. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengalahkannya," kata Stephens, juara AS Terbuka 2017. (Reuters)