Di sebuah stadion kecil di Villar Perosa, Italia, para pendukung Juventus berkumpul, Minggu (12/8/2018). Mereka menantikan pahlawan baru mereka, Cristiano Ronaldo, beraksi untuk pertama kalinya dengan memakai seragam loreng hitam-putih, seragam kebanggaan klub berjuluk ”Nyonya Besar”.
Villar Perosa, kota kecil yang merupakan kampung halaman keluarga Agnelli yang memiliki Juventus sejak 1923, itu pun mendadak ramai. Setiap tahun, menjelang kompetisi Serie A bergulir, Juventus memiliki tradisi di tempat itu dengan menggelar laga persahabatan antara tim inti Juventus dan Juventus B atau tim muda.
Tradisi yang berawal sejak 1931 ini lebih sebagai laga untuk bersenang-senang dan ajang bagi fans untuk bertemu pemain-pemain idola mereka. Namun, tradisi kali ini terasa istimewa karena kehadiran Ronaldo yang baru saja dibeli dari Real Madrid seharga 100 juta euro atau sekitar Rp 1,6 triliun.
Sejak bergabung dengan Juventus satu bulan lalu, pemain berjuluk CR7 itu belum bisa langsung bergabung dengan tim. Ia masih menjalani tur ke China dan absen saat Juventus menjalani laga-laga pramusim. Tidak heran jika fans Juventus sudah tidak sabar melihat aksi pemain peraih Ballon d’Or 2017 itu.
Oleh karena itu, nama Ronaldo pun dielu-elukan sekitar 5.000penggemar ketika tiba di Villar Perosa. Mereka sudah tiba sejak pagi hari ke kota berpenduduk 4.000 jiwa itu. Bahkan, pada tengah hari, seperti dilansir ESPN, kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalan menuju Villar Perosa. Padahal, laga persahabatan itu baru berlangsung pukul 17.00.
”Dengan kedatangan Ronaldo, ekspektasi kami untuk mendapatkan trofi Liga Champions semakin tinggi,” kata salah satu fans Juventus, Massimo Savelli. Ambisi untuk meraih trofi Liga Champions memang menjadi alasan bagi Juventus mendatangkan Ronaldo.
”Musim ini, kami harus memasang target untuk memenangi semua trofi,” kata Presiden Juventus Andrea Agnelli seperti dikutip Football-Italia.
Bukan hanya Liga Champions. Juventus harus kembali meraih trofi Serie A dan Piala Italia. Status treble winner itu sulit mereka wujudkan dalam beberapa musim terakhir.
Uniknya, Ronaldo-lah salah satu pemain yang menghancurkan mimpi Juventus di Liga Champions. Musim lalu, Ronaldo menyingkirkan Juventus di babak perempat final dan meninggalkan aksi spektakuler dengan mencetak gol melalui tendangan salto. Melalui tendangan salto itulah, fans Juventus sangat menghormati megabintang asal Portugal itu. Bagi Ronaldo, sikap fans itulah yang membuatnya tertarik hijrah ke Turin.
Ekspektasi seperti yang dikatakan Savelli itu pun muncul di lapangan ketika laga persahabatan itu sudah berjalan. Para suporter berseru, ”Ronaldo, bawakan kami trofi (Liga) Champions!”
Ronaldo lalu membalasnya dengan gol pada menit ke-8. Total tim inti Juventus menang 5-0 dalam laga itu. Namun, laga itu tidak berakhir hingga 90 menit. Ketika laga baru berjalan 75 menit, fans sudah menyerbu ke lapangan dan mendekati para pemain. Lagi-lagi, ini menjadi tradisi di Villar Perosa. Laga ini kerap menjadi ajang bagi fans untuk bisa ”melucuti” pemain idolanya yang di Italia disebut bagno di folla atau mandi keramaian. Para suporter masuk ke lapangan dan meminta baju, celana, atau sepatu para pemain.
Ronaldo tentu menjadi pemain yang paling diincar. Ia sampai kesulitan pergi ke ruang ganti karena banyak fans yang ingin memeluknya. Para fans seolah hendak melepas pahlawan mereka ke medan peperangan dan berharap sang pahlawan pulang membawa kemenangan. (AFP/DEN)