Batu Loncatan ke Olimpiade
Sejumlah negara menjadikan Asian Games 2018 sebagai sasaran antara menuju prestasi terbaik di Olimpiade Tokyo 2020. Atlet-atlet utama dan muda sengaja ditempa di Asian Games demi meraih target medali Olimpiade.
TOKYO, SENIN - Jepang tak menyebut target perolehan medali pada Asian Games 2018. Bagi mereka, ajang ini menjadi batu loncatan untuk target jangka panjang, yaitu 30 medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
”Jepang akan tetap memberikan yang terbaik dalam Asian Games di Indonesia. Saya yakin perjuangan atlet di Asian Games akan berpengaruh pada Olimpiade,” kata Ketua Kontingen Jepang Yasuhiro Yamashita, dalam The Japan Times, saat pelepasan tim di Tokyo, Jepang, Senin (13/8/2018). Acara itu dihadiri Pangeran Akishino dan istrinya, Putri Kiko.
Jepang menargetkan 30 emas pada Olimpiade 2020. Jika terwujud, itu akan menjadi pencapaian terbesar ”Negeri Matahari Terbit” dalam ajang multicabang negara-negara sedunia.
Sejak menjadi peserta pada Olimpiade Stockholm 1912, atlet-atlet Jepang mencapai prestasi terbaik di Tokyo 1964 dengan 16 emas, 5 perak, 8 perunggu dan berada di peringkat ketiga. Di Rio de Janeiro 2016, mereka berada pada peringkat keenam dengan 12 emas, 8 perak, dan 21 perunggu.
Adapun di Asian Games, Jepang selalu berada di peringkat tiga besar sejak New Delhi 1951 hingga Incheon 2014. Di Incheon, Kosuke Hagino dan kawan-kawan menempati peringkat ketiga (di bawah China dan Korea Selatan) dengan 47 emas, 77 perak, dan 76 perunggu.
Namun, untuk Asian Games 2018, Jepang tak menetapkan target perolehan medali. Ini karena tak semua cabang diwakili atlet utama.
”Banyak kejuaraan internasional sebelum dan sesudah Asian Games. Beberapa cabang mengirimkan atlet pelapis ke Asian Games ini sebagai persiapan Olimpiade. Oleh karena itu, kami memutuskan tidak menetapkan target medali,” tutur Yamashita, peraih emas judo Olimpiade Los Angeles 1984.
Salah satu cabang yang diwakili atlet muda adalah sepak bola. Jepang mengikutsertakan tim di bawah usia 21 tahun (U-21), alih-alih mengirimkan pemain U-23 ditambah tiga pemain senior seperti tim lain.
Bintang atletik, Ryota Yamagata, salah satu dari 762 atlet yang memperkuat Jepang di Asian Games Jakarta-Palembang 2018, mengatakan, hasil di Asian Games akan mendorong publik Jepang untuk mendukung Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.
”Asian Games menjadi kesempatan bagi kami untuk tampil sebaik mungkin. Apalagi, Olimpiade tinggal dua tahun lagi,” kata Yamagata yang akan tampil pada nomor lari 100 meter dan estafet 4 x 100 meter putra. Yamagata menjadi bagian dari tim estafet yang meraih perak Asian Games 2014 dan Olimpiade 2016.
Jepang meraih banyak medali emas Asian Games dari cabang renang, atletik, gulat, menembak, dan balap sepeda. Dari total 957 emas, renang menyumbangkan 258 emas (27 persen) dan atletik 187 emas (19,5 persen).
Tahun ini, atlet-atlet cabang bulu tangkis juga berprestasi sangat baik. Pebulu tangkis Jepang meraih gelar juara paling banyak dalam turnamen seri BWF World Tour dengan 19 gelar, diikuti Indonesia (13), dan China (10). Jepang juga menjuarai tunggal putra dan ganda putri dalam kejuaraan dunia.
”Kami sudah mampu bersaing dalam level teratas, putra dan putri. Kami ingin memenangi emas di semua nomor,” kata pemain ganda putri Ayaka Takahashi yang meraih emas Olimpiade 2016 bersama Misaki Matsutomo.
China, yang selalu menjadi juara umum sejak New Delhi 1982, juga menjadikan Asian Games sebagai persiapan menuju Tokyo. Meski diperkuat 19 peraih emas Olimpiade dalam 845 atlet, Xinhua menyebut, 631 atlet kurang berpengalaman dalam Asian Games dan Olimpiade. Rata-rata usia atlet China adalah 24,4 tahun.
”Asian Games jadi sasaran antara untuk Olimpiade 2020. Selain menunjukkan kekuatan atlet utama, kami juga ingin atlet-atlet muda memperoleh pengalaman tampil dalam Asian Games,” kata Liu Guoyong, Direktur Kompetisi State General Administration of Sport.
Negara tetangga, Thailand, yang tampil di Asian Games dengan kekuatan 830 atlet, menargetkan 17 emas. Mereka juga menjadikan Asian Games 2018 sebagai batu loncatan untuk Olimpiade 2020. (IYA)