JAKARTA, KOMPAS--Panitia lomba lari maraton The Indonesian National Armed Forces Mandalika International Marathon 2018 di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat memutuskan menunda pelaksanaan lomba. Hal ini karena gempa bumi yang melanda Pulau Lombok, 5 Agustus 2018.
Lomba maraton dalam rangka hari ulang tahun ke-73 TNI itu sedianya akan dilaksanakan pada 23 September 2018, namun diundur hingga 4 November 2018. Peserta yang telah mendaftar dan hendak mengundurkan diri, biaya pendaftaran akan dikembalikan sepenuhnya. Caranya dengan mengirimkan email ke info@tnimarathon.com atau menghubungi nomor 081326154974.
Ketua Panitia The Indonesian National Armed Forces Mandalika International Marathon 2018, Kepala Dinas Jasmani AD Brigjen Mochamad Hasan didampingi Ketua Publikasi Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/8/2018) mengatakan, seiring dengan upaya pemulihan pasca gempa, dengan berat hati panitia menyampaikan pelaksanaan The Indonesian National Armed Forces Mandalika International Marathon diundur.
Hasan mengatakan, tidak ada perubahan terkait teknis acara, ketentuan lomba, lokasi lomba, dan susunan acara. Mengingat tingginya antusiasme peserta, pendaftaran tetap dibuka sampai tanggal 15 oktober 2018. Panitia bahkan telah mengundang atase militer dari 37 negara untuk ikut dalam acara ini. "Kami menargetkan 10.000 peserta yang bisa berpartisipasi," katanya.
Terkait lokasi maraton yang rawan terhadap gempa bumi, Hasan mengatakan panitia sudah menyiapkan rencana kontinyensi. Namun, diharapkan tidak akan terjadi peristiwa yang memilukan.
Mandalika merupakan kawasan wisata baru yang berada di bagian selatan pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini dipilih agar dapat menjadi tempat wisata baru tingkat internasional. Beruntung Mandalika tidak terdampak oleh bencana gempa bumi yang terjadi.
Total hadiah yang disediakan dalam maraton ini mencapai lebih kurang Rp 10 miliar. Hadiah tersebut tidak sepenuhnya berbentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk tabungan, atau 30 persennya berbentuk voucher menginap di hotel, tiket pesawat, dan beberapa hadiah lainnya.
Deputi Bidang Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Muhamad Sadly mengharapkan, bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok bisa secepatnya pulih. "Semoga maraton ini bisa menjadi salah satu penyemangat untuk membangkitkan wisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat," katanya. (Fransisca Natalia Anggraeni)