JAKARTA, KOMPAS — Kesiapan Gelanggang Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, untuk laga perdana bola voli pada Minggu (19/8/2018), masih belum sempurna hingga Jumat (17/8/2018). Tim Delegasi Teknis dari Konfederasi Bola Voli Asia meminta Indonesia harus segera menyelesaikan kekurangan dalam waktu satu hari.
Derakhshandeh Ghaffar dari Ofisial Teknis Konfederasi Bola Voli Asia (AVC), saat mengunjungi GOR Bulungan, Jumat, mempertanyakan beberapa hal yang belum dilengkapi Indonesia. Padahal, waktu pertandingan semakin mepet. Ghaffar mengeluhkan soal ruangan untuk delegasi teknis, ruang ganti atlet, dan ruang untuk ofisial yang terkesan seadanya.
”Ruangan kotor sekali. Lampu nyala tidak ini. AC-nya juga belum ada,” kata Ghaffar kepada manajer arena Ahmad Yuniarto.
Ghaffar juga mempertanyakan mengapa sistem pencatatan waktu, papan skor elektronik juga belum bisa dioperasikan. Ghaffar didampingi dua delegasi teknis lainnya dari Thailand dan India.
Indonesia juga dirasa belum siap karena masih banyak hal kecil yang justru bisa sangat mengganggu kenyamanan atlet. Santiago Beny Coonghe, delegasi dari India, mempersoalkan, kondisi GOR yang sangat sempit sehingga banyak kabel listrik dan selang pipa AC yang menjulur dan menumpuk di jalur mobilisasi atlet.
GOR Bulungan pada Minggu nanti akan dipakai untuk pertandingan antara tim putri Taiwan dan Kazakhstan. Tiga pertandingan lainnya pada hari yang sama akan diadakan di Tennis Indoor Senayan yang jauh lebih layak. Ketiga pertandingan tersebut adalah tim putri China melawan Vietnam, Filipina-Thailand, dan Jepang melawan Indonesia pada pukul 19.00.
Ahmad mengatakan, AVC memang tidak merekomendasikan atau tidak menyetujui GOR Bulungan sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan selain Tennis Indoor Senayan yang disulap menjadi lapangan voli. Namun, Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) tidak punya tempat lain selain di Bulungan.
”Semua GOR di Jakarta ukurannya standar. Semua sama dengan Bulungan. Bulungan dipilih mungkin karena dekat dengan Senayan," ujar Ahmad. Sebagai manajer arena, Ahmad harus menyiasati ketersediaan ruangan sesuai standar AVC.
Sementara itu, tiga teknisi IT dari Tissot hingga kunjungan dilakukan masih belum bisa mencoba sistem peranti yang mereka pasang. ”Kami sudah memasang papan skor, pencatat waktu, laptop untuk keperluan statistik dan lain-lain, tetapi belum ada listrik yang mengalir ke peranti itu,” kata Klieforth Hendrick, teknisi IT dari Tissot.
Menurut Hendrick, mereka sudah memasang peranti-peranti itu sejak Rabu, tetapi belum bisa menguji kelancaran operasionalnya. ”Biasanya kami butuh waktu 2-3 hari untuk menguji coba dan memperbaiki sistem yang terpasang,” kata Hendrick.
Banyaknya keluhan dari tim delegasi itu harus diselesaikan manajer arena dalam satu malam. Klieforth meminta Ahmad membereskan semuanya dan hari ini, yaitu Sabtu, semua sudah lengkap terpasang.
Sementara itu, tim bola voli Indonesia kemarin tidak menjalani latihan karena harus pindahan dari Padepokan Voli Sentul ke Wisma Atlet di Kemayoran. Berlian Marsheila mengatakan, sebenarnya para pemain berharap bisa lebih awal masuk wisma atlet agar bisa lebih dekat saat menjalani latihan di arena pertandingan.