PALEMBANG,KOMPAS - Sejumlah teknologi baru akan digunakan dalam pertandingan sepak takraw di Asian Games 2018 di Palembang. Teknologi tersebut berupa penghitungan skor berbasis digital dan pemantauan kembali keputusan wasit. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan dalam jalannya pertandingan sepak takraw.
Hal ini disampaikan Presiden Federasi Sepak Takraw Asia (ASTAF) Dato Abdul Halim Bin Kader di Palembang, Jumat (17/8/2018). Abdul menerangkan, pada pertandingan sepak takraw, Minggu (19/8), semua wasit akan menggunakan tablet untuk melakukan penghitungan skor. Hal ini untuk meminimalisasi kesalahan penghitungan dan kesalahan teknis lainnya.
Penggunaan teknologi penghitungan skor berbasis digital ini sudah dikaji sejak satu tahun yang lalu. Wasit yang akan memimpin pertandingan pun sudah dilatih. Akan ada 56 wasit yang akan memimpin pertandingan sepak takraw di perhelatan Asian Games, 24 di antaranya berasal dari Indonesia. “Semua wasit sudah dilatih untuk melakukan penghitungan skor secara digital,” ucap Abdul.
Selain itu, lanjut Abdul, akan ada skema pertandingan baru di mana pelatih setiap tim berhak melakukan banding atas keputusan wasit (challenge) terkait masuk atau keluarnya bola dalam lapangan. Apabila ada permintaan challenge, maka wasit harus melihat video apakah bola masuk atau keluar dari lapangan.
“Kami sudah menempatkan kamera di setiap titik strategis untuk memastikan hal itu,” kata Abdul.
Pelatih di setiap tim memiliki hak untuk mengeluarkan challenge satu kali dalam satu babak. Dalam Asian Games, ada beberapa peraturan yang akan diberikan bagi wasit dalam memimpin pertandingan. Wasit diperkenankan membawa telepon genggamselama memimpin pertandingan.
Untuk itu, telepon genggam wasit akan dimasukan dalam lemari dan boleh dikeluarkan setelah usai memimpin pertandingan. Selain itu, wasit juga tidak boleh membawa rokok. “Ini sebagai bentuk dukungan terharap kebijakan yang dikeluarkan oleh Panitia Penyelenggara Asian Games 2018,” kata Abdul. Aturan ini akan diuji coba, satu hari sebelum pertandingan resmi dimulai. Dari hasil tersebut akan dilakukan evaluasi.
Membangun psikologi pemain
Tim nasional sepak takraw Indonesia telah menjajal lapangan pemanasan di GOR Dempo, Palembang. Ini adalah pertama kali, tim dapat menggunakan lapangan dengan peralatan cukup lengkap. Sebelumnya, karpet lapangan belum tersedia karena tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok selama dua pekan.
Pelatih tim sepak takraw Indonesia Arsy Syam mengatakan, selama sepekan berada di Palembang, baru kali ini melakukan latihan di lapangan pemanasan. Namun, dirinya berharap agar dapat melakukan latihan di lapangan petandingan di GOR Ranau.
“Sebagai tuan rumah seharusnya kita memiliki kesempatan untuk menjajal lapangan pertandingan lebih dulu,” ucap Arsy. Dalam pemusatan pelatihan, timnya juga sudah melakukan beberapa kali uji tanding dengan Thailand di Sukabumi. “Hasilnya pun cukup memuaskan,” ujarnya.
Selama delapan bulan melakukan pemusatan pelatihan, dirinya didampingi oleh dua tim pelatih dari Thailand. Hasilnya cukup signifikan, beberapa kekurangan dapat dibenahi. Berbekal dari hasil latihan tersebut, pihaknya menargetkan setidaknya satu medali emas dari nomor kuadran putra.
“Namun untuk putri, kami juga menargetkan medali,” ungkap Arsy. Indonesia sendiri mengikuti enam nomor petandingan sepak takraw. Empat nomor untuk tim putra dan dua nomor untuk tim putri.