Tim nasional sepak bola Indonesia berusaha tampil lepas dalam laga terakhir penyisihan Grup A Asian Games 2018. Kemenangan akan memuluskan langkah.
JAKARTA, KOMPAS Tim nasional sepak bola Indonesia U-23 wajib menang atas Hong Kong pada laga terakhir penyisihan Grup A di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018). Para pemain pun mencoba menyingkirkan beban berat yang ada di pundak mereka.
Beban psikologis itu muncul karena laga kontra Hong Kong ini menjadi penentu nasib skuad ”Garuda” selanjutnya. Memenangi laga ini berarti lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup dan bakal bertemu tim yang tidak terlalu kuat.
Jika kalah atau mendapat hasil seri, Indonesia akan finis di peringkat ketiga dan berpeluang melawan tim-tim kuat, seperti Uzbekistan atau China. Kegagalan menaklukkan Hong Kong juga berarti mempersempit jalan tim Garuda untuk meraih target melangkah hingga semifinal.
Celakanya, Hong Kong bukan lawan sembarangan. Mereka sudah menang atas Laos (3-1), Taiwan (4-0), dan menahan Palestina (1-1). Indonesia berada dalam posisi yang kurang menguntungkan saat ini.
Gelandang Indonesia, Evan Dimas Darmono, seusai berlatih di Lapangan B, Senayan, Jakarta, Minggu (19/8), mengatakan, laga kontra Hong Kong ini jangan sampai dianggap sebagai beban. Begitu pemain merasa terbebani, permainan tim akan kacau. ”Nikmati saja pertandingannya,” katanya.
Menurut Evan, Hong Kong memang lawan yang kuat karena memiliki pemain-pemain dengan postur yang lebih tinggi daripada pemain Indonesia. Namun, hal itu seharusnya bukan jadi halangan karena Indonesia bermain di kandang sendiri.
Penyerang Indonesia, Alberto ”Beto” Goncalves, juga mengakui kehebatan para pemain Hong Kong. Namun, ia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan kekuatan lawan. ”Kami harus respek terhadap mereka, tetapi kami juga punya kualitas. Kami harus fokus ke diri sendiri,” kata pemain naturalisasi kelahiran Brasil itu.
Waspadai lini tengah
Pada saat latihan, kemarin, Pelatih Indonesia Luis Milla mengasah beberapa skenario untuk menghentikan serangan tim Hong Kong. Para pemain dilatih menekan lawan dan melakukan serangan balik.
Milla diperkirakan tidak akan melakukan banyak perubahan seperti saat mengalahkan Laos, 3-0. Dalam latihan itu, Milla terlihat hanya mempersiapkan Irfan Jaya di sektor sayap kanan untuk menggantikan Saddil Ramdani.
”Pemain harus rapat di tengah karena Hong Kong sangat kuat di lini tengah,” kata asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti.
Hong Kong juga berbahaya saat melakukan umpan silang, bahkan saat situasi lemparan ke dalam.
Selain memiliki pemain dengan rata-rata tubuh yang lebih tinggi daripada pemain Indonesia, Hong Kong juga memiliki gelandang yang sangat produktif karena sudah mencetak tiga gol, yaitu Chun Lok Tan. ”Saya pasti bisa kembali mencetak gol (ke gawang Indonesia),” katanya.
Tidak hanya itu, Hong Kong juga memiliki penyerang naturalisasi asal Spanyol yang juga berbahaya, Jorge Tarres Paramo. ”Saya kira laga nanti tetap akan sulit bagi kami. Indonesia punya pemain bertahan yang bagus, terutama sang kapten (Hansamu Yama Pranata). Ia (Hansamu) punya pergerakan yang bagus dan jago berduel di udara,” ujarnya.
Sementara Pelatih Hong Kong Kenneth Kwok Kar Lok mengatakan, tantangan lain yang bakal dihadapi pemainnya adalah tekanan dari para pendukung Indonesia. Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki ribuan pendukung yang akan memadati stadion dan meneror mental para pemain Hong Kong.
”Namun, justru itu yang saya nantikan. Saya ingin melihat bagaimana para pemain bisa mengatasi situasi ini,” kata Kenneth Kwok.
Ia pun berjanji timnya tidak akan bermain negatif. Mereka akan tetap agresif untuk merebut tiga poin meski mereka hanya butuh satu poin saja untuk menjadi juara Grup A. (DEN)