JAKARTA, KOMPAS - Sepuluh petinju Indonesia menunggu undian untuk laga tinju Asian Games 2018 di JIExpo Kemayoran yang dilakukan pada Kamis (23/08/2018). Para petinju sudah siap secara mental menghadapi pertarungan.
”Kami memang harus siap. Kami berharap bisa sampai ke perebutan medali,” kata pelatih kepala, Adi Swandana. Pada Rabu (23/12), para petinju mulai masuk Wisma Atlet Kemayoran. Setelah menjalani pelatnas di Manado, para petinju sejak tanggal 12 Agustus berlatih di Wisma Atlet Ragunan, Jakarta.
”Kami berlatih di Ragunan sambil menempa mental,” kata Beatrix Suguro, petinju putri di kelas 51 kilogram. Selain Beatrix, Indonesia juga menurunkan Christina Marwan Jembay (57 kg) dan Uswatun Hasanah (60 kg). Meski tidak berpotensi mendapatkan medali, petinju putri perlu menimba pengalaman di tingkat Asia.
Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Johni Asadoma berharap petinju bisa menyumbang medali untuk Merah Putih. Ia menargetkan semua petinju putra bisa mendapat medali. ”Secara teknik sudah tidak kalah, hanya soal mental saja nanti di atas ring,” ungkap Johni.
Tujuh petinju putra adalah Mario Blasius Kali (49 kg), Aldoms Suguro (52 kg), Sunan Agung Amoragam (56 kg), Farand Papendang (60 kg), Libertus Gha (64 kg), Sarohatua Lumban Tobing (69 kg), dan Brama Hendra Betaubun (75 kg).
Tim putra telah menjalani pelatnas selama satu bulan di Ukraina. Disusul dengan uji coba di Bangkok, Thailand, 30 Juni-6 Juli. Adapun petinju putri beruji coba pada turnamen Piala Kapolri di Manado yang diikuti sembilan negara Asia.
Bola basket 3x3
Dari cabang bola basket, tim bola basket 3x3 putri Indonesia meraih kemenangan di laga pertama dengan mengalahkan Suriah, 16-15. ”Game pertama ini sangat penting sehingga kami harus meraih kemenangan. Dengan menang di sini, laga berikutnya akan lebih dimudahkan,” kata Dewa Ayu Sriartha, kapten tim bola basket 3x3 putri.
Pada laga di Lapangan Utama Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (22/8) malam, tim putri 3x3 yang ditangani pelatih Wahyu Widayat Jati ini diperkuat oleh Ayu, Christie Aprilyani, Delaya Maria dan Ni Putu Eka Liana Febiananda.
”Saya senang dengan hasil yang diraih para pemain. Karena dalam 3,5 bulan berlatih bersama, mereka bisa memperlihatkan permainan seperti ini,” tutur Wahyu.
Pertarungan berlangsung ketat karena kedua tim memiliki postur yang nyaris sama. ”Mereka juga kuat saat berbenturan badan. Namun, kami juga bermain ngotot untuk meraih kemenangan,” kata Ayu.
Ini untuk pertama kalinya bola basket 3x3, tiap tim terdiri atas 3 pemain dan bermain setengah lapangan, masuk dalam agenda Asian Games. Setelah melawan Suriah, tim putri masih harus bertemu Sri Lanka pada Rabu malam.
Pada hari pertama, Selasa, tim putra Indonesia yang ditangani Fandi Andika Ramadhani, memetik satu kemenangan dan satu kekalahan. Mereka menang dari Vietnam, 21-8, tetapi harus menyerah dari Thailand, 15-17. (IND/NIC)