JAKARTA, KOMPAS - Rikako Ikee, perenang 18 tahun asal Jepang, meraih capaian fenomenal, yaitu sebagai atlet renang pertama yang mampu mengoleksi enam medali emas sekaligus di satu ajang Asian Games. Sebaliknya, para perenang Indonesia gagal meraih satu pun medali.
Ikee tampil sebagai yang tercepat dalam perlombaan mendebarkan di nomor gaya bebas 50 meter putri, Jumat (24/8/2018) malam, di Arena Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Ia hanya unggul tipis, 0,07 detik, dari andalan China yang sebelumnya memecahkan rekor dunia di gaya punggung 50 meter, Liu Xiang. Catatan waktu Ikee, yaitu 24,53 detik, sekaligus menjadi rekor baru Asian Games.
Kemenangannya itu sekaligus menggenapi koleksi medalinya menjadi delapan buah, yaitu enam emas dan dua perak. Berkat capaiannya itu, Jepang kini berdiri sejajar dengan negara adidaya olahraga, China, di cabang renang. Baik Jepang maupun China masing-masing meraup 19 emas dari renang. Bagi Jepang, itu adalah catatan istimewa.
Medali renang itu mencakup 65 persen dari total 29 medali emas yang Jepang raih selama berlangsungnya Asian Games 2018 sejauh ini.
”Saya sungguh tidak mengira bakal menang. Namun, jelas saya juga tidak ingin kalah. Hal terbesar adalah saya enggan menyerah melawannya,” ujar Ikee seusai perlombaan renang itu.
Dalam sejarah, hanya ada satu atlet yang pernah mengemas medali emas lebih banyak dalam satu edisi Asian Games ketimbang Ikee. Dia adalah So Gin-man, petembak asal Korea Utara, yang menyapu tujuh medali emas dan satu perak di Asian Games New Delhi 1982.
Keberhasilan Jepang mengorbitkan Ikee dan mengemas total 19 medali emas di renang ini tidak terlepas dari proyek besar mereka, yaitu Olimpiade 2020. Mereka berambisi menjadi juara Olimpiade 2020 dengan menggenjot atlet-atlet muda.
Sementara itu, Indonesia masih harus berpuasa medali di Asian Games, hal yang telah terjadi sejak 1990. (JON)