Setelah mengalahkan pesilat Vietnam, Thai Linh Nguyen, Hanifan Yudani Kusumah (20) berlari ke atas tribune utama dan memeluk Presiden Joko Widodo. Lalu, ia memeluk Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto. Tiba-tiba, Hanifan menarik lengan Jokowi dan mereka bertiga berpelukan.
Selama sekitar 5 detik, sang juara dan dua tokoh yang akan bersaing pada Pemilihan Presiden 2019 itu saling menempelkan kepala dan tersenyum. Momen langka itu disambut tepuk tangan dan riuh penonton yang memadati Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018). Teriakan ”Indonesia... Indonesia” terus membahana dari tribune penonton.
Tokoh lain, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Ketua Kontingen Indonesia yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Syarifuddin, yang hadir menonton laga final pencak silat kategori tanding kelas C putra Asian Games 2018 itu juga berdiri dan bertepuk tangan.
Rabu, tim pencak silat mengukir sejarah besar dengan mempersembahkan 14 medali emas bagi Indonesia. Cabang ini baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games.
”Saya hanya ingin, melalui pencak silat, bangsa ini bisa bersatu. Terutama karena pencak silat adalah budaya bangsa,” kata Hanifan setelah momen pelukan bersama dua tokoh itu.
Hanifan pun mengaku bahwa peristiwa itu terjadi secara spontan. Kebetulan Hanifan mendapati Jokowi dan Prabowo sekaligus. Kebetulan pula Hanifan menyelimuti tubuhnya dengan bendera Merah Putih. Momen itu secara visual memiliki makna sangat mendalam.
Foto peristiwa pelukan itu tidak butuh waktu lama untuk menjadi viral di jagat maya dan mendapat tanggapan positif dari warganet. Sebagian besar warganet mengucapkan terima kasih kepada Hanifan yang telah mewujudkan mimpi masyarakat Indonesia tentang kedamaian dan persatuan.
Sebelum momen itu, Presiden, Wapres, Megawati, dan Prabowo terlihat menikmati laga dari tribune kehormatan. Sesekali mereka berbincang akrab meski sejatinya tidak tengah berada dalam satu kubu pada kontestasi politik 2019.
Bau kemenangan
Ketika laga itu berakhir dan para tamu beranjak pulang, suasana tetap hangat. Jokowi, Prabowo, dan Megawati juga bercanda di hadapan media.
”Saya dan Pak Prabowo tidak tahu, kok, diajak (pelukan) barengan. Tapi yang jelas bau. Baunya harum karena menang,” kata Jokowi saat ditanya mengenai momen tersebut.
Jokowi dalam kesempatan itu juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Prabowo yang telah bekerja keras mengembangkan pencak silat. Pada awalnya, pencak silat hanya ditargetkan empat medali emas di Asian Games 2018 dan ternyata hasilnya sangat fantastis.
Tidak lupa Jokowi juga meminta agar bonus kepada para atlet yang mendapat medali segera dicairkan. ”Saya perintahkan hari ini agar, kalau bisa, sebelum keringat mengering, bonus sudah diberikan. Uang negara habis untuk pencak silat, saya kira masyarakat bahagia semuanya,” kata Jokowi yang disambut tawa tamu lainnya.
Prabowo dan Megawati pun sempat bercanda. Ketika diminta berdiri di samping Jokowi, Prabowo menolak dan mengatakan, ”Kan, ada Bu Mega (yang berdiri di antara Prabowo dan Jokowi).”
Kemudian Megawati juga menegur Prabowo yang sempat lupa ketika akan menyebutkan Megawati sebagai presiden kelima RI. ”Kelima. Jangan sampai lupa,” kata Megawati.
Sore itu, Prabowo tampak gembira. ”Bayangkan. Semua (tokoh-tokoh penting) hadir di sini, di saat-saat kritis, untuk bangkitkan semangat masyarakat. Kalau sudah untuk negara dan bangsa, kita semua bersatu. Tidak ada perbedaan,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Wapres Kalla menyatakan, Asian Games tidak hanya mempersatukan masyarakat, tetapi juga para elite politik. ”Jadi, Asian Games ini momen masyarakat kita bersatu, semua orang bersatu, tidak ada urusan partainya,” ujar Kalla. (DEN/KYR/NTA/E21)