Ridwan Kamil Bangga Atlet Jawa Barat Persatukan Jokowi-Prabowo
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Walikota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi atlet pencak silat Jawa Barat, Hanifan Yudani Kusumah, yang merangkul Presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto saat selebrasi medali emas Asian Games 2018. Bahkan, Kamil mengadakan sayembara untuk meramaikan momen penuh pesan perdamaian ini.
Ditemui di Pendopo Kota Bandung, Kamis (30/8/2018), Kamil mengaku bangga, seorang atlet Jawa Barat mencoba merangkul dua calon presiden Indonesia, Jokowi dan Prabowo. Hal ini menciptakan momen kerukunan antar dua pemimpin tersebut.
“Saya terharu, semua terharu. Butuh seorang dari Jawa Barat untuk mendamaikan pemimpin-pemimpin Indonesia. Belum lagi banyak atlet Jawa Barat menyumbangkan emas. Untuk memberikan apresiasi, saya masih belum tahu apakah bapak PJ Gubernur M Iriawan atau saya sendiri ketika sudah dilantik,” ujarnya.
Momen ini tercipta pada Rabu (30/8/2018), saat Hanifan menyalami Presiden Jokowi dan ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto usai mendapatkan medali emas dalam Asian Games 2018. Ternyata, tidak hanya menyalami, Hanifan merangkul kedua tokoh yang akan bersaing di Pemilihan Presiden 2019 nanti.
Aksi Hanifan ini mendapatkan respons positif di media sosial. Hal ini terlihat dari banyaknya unggahan di media sosial. Kamil pun mengambil momen tersebut dengan mengadakan sayembara di media sosial. Ia menjelaskan, peserta foto mirip momen pelukan tersebut bebas untuk siapa saja.
Pemenang pertama akan diberikan Rp 2 juta, kedua Rp 1 juta, dan empat orang di posisi ketiga mendapatkan masing-masing Rp 500.000. Kamil memaparkan, untuk berpartisipasi, masyarakat cukup berfoto dengan meniru momen pelukan tersebut, lalu diunggah ke Instagram.
Setelah itu, tandai di akun @ridwankamil dengan hashtag #RukunIndonesiaku. Sayembara ini berlaku hingga hingga Rabu (5/9/2018).
“Saya yang akan jadi dewan jurinya. Poin dari sayembara ini adalah konsistensi kerukunan dari momen tersebut. Hal ini juga dilakukan untuk melawan unggahan-unggahan kebencian yang hadir di media sosial,” tuturnya.