Ro Suk Yong, pemain putri asal Korea Utara, dan Lim Yung-hui, pemain asal Korea Selatan, menjadi penentu kemenangan pada pertandingan semifinal basket putri tim Korea bersatu melawan Taiwan. Keduanya menjadi pencetak angka terbanyak bagi tim.
Dua Korea yang menyatukan diri itu menjelma menjadi tim yang kuat, efektif, dan menakutkan lawan. Bagaimana tidak, kecepatan operan bola, penerobosan ke daerah lawan dan pertahanan yang kukuh membuat Taiwan terlihat kalah kelas.
Untuk menegaskan semangat persatuan, para penonton Korea yang berseragam kaus putih mengibarkan bendera-bendera unifikasi Korea. Mereka berteriak-teriak untuk memberikan semangat sepanjang pertandingan. Pada saat istirahat dan time out, para pendukung itu riuh menyanyikan lagu unifikasi, ”Satu Mimpi, Satu Korea”.
Tema persatuan Korea ini sudah diawali dengan kemunculan bersama delegasi Korut dan Korsel dalam defile di acara pembukaan Asian Games. Selain basket, kedua negara juga sepakat membentuk tim gabungan dalam cabang kano dan dayung.
Pengamat Korea, Andray Abrahamian, mengatakan, penampilan tim gabungan Korea yang memuaskan dalam cabang basket akan disambut gembira oleh negara masing-masing. Pemerintah Korut sudah menjanjikan akan memberikan rumah dan mobil bagi atlet yang
bisa membawa pulang medali emas. Korut berjaya dalam angkat besi dengan merebut delapan emas.
Meskipun dampaknya terbatas, olahraga kini menjadi satu-satunya medium yang efektif untuk menyatukan dua Korea.